Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Janjikan Papan Khusus Emiten New Economy Selesai Tahun Ini

Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melanjutkan proses pengembangan papan khusus baru untuk mengakomodasi perusahaan yang masuk dalam sektor new economy.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan penawaran umum saham perdana (IPO) PT Bukalapak.com  berpotensi mengerek nilai kapitalisasi pasar bursa sekitar Rp77,3 triliun hingga Rp87,3 triliun./ Bisnis-Dhiany
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan penawaran umum saham perdana (IPO) PT Bukalapak.com berpotensi mengerek nilai kapitalisasi pasar bursa sekitar Rp77,3 triliun hingga Rp87,3 triliun./ Bisnis-Dhiany

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melanjutkan proses pengembangan papan khusus baru untuk mengakomodasi perusahaan yang masuk dalam sektor new economy.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, saat ini pihaknya tengah berada dalam tahap pengembangan peraturan dan sistem untuk penerapan new economy.

Rencananya, penerapan papan baru tersebut akan dilakukan sesuai dengan hasil koordinasi dengan OJK dan SRO lainnya.

“Sesuai dengan hasil koordinasi dengan OJK dan SRO lain, maka proyek ini dijadwalkan selesai pada semester II/2022 ini,” kata Nyoman saat dihubungi pekan ini.

Nyoman melanjutkan, daftar perusahaan yang masuk ke dalam papan terbaru ini masih belum pasti. Perusahaan – perusahaan yang termasuk pada daftar ini masih akan dinilai oleh Bursa mengikuti jadwal pindah papan, yaitu pada November 2022.

Sebelumnya, BEI berencana meluncurkan papan khusus bagi emiten-emiten berbasis new economy pada bulan Agustus.

Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat (LPP) BEI, Saptono Adi Junarso mengatakan bakal ada papan baru pada semester kedua tahun ini. Menurutnya papan tersebut akan berisikan emiten dengan bidang bisnis yang menyangkut new economy.

“Akan ada papan baru pada Agustus terkait New Economy. Kemungkinan besar belum akan ada banyak penghuninya,” kata Sapto.

Sapto menambahkan penghuni papan tersebut harus mengadopsi teknologi sebagai dasar bisnis dan memberikan manfaat yang luas. Meski demikian dia belum bisa membeberkan calon-calon emiten yang bakal menjadi penghuni papan anyar tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper