Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Dibuka Merah Ikuti IHSG, ANTM & BRPT Paling Boncos

Dari seluruh konstituen indeks Bisnis-27, hanya 1 saham yang bergerak di zona hijau pada awal perdagangan, 1 saham stagnan, dan 25 saham di zona merah.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 mengawali perdagangan hari ini, Rabu (14/9/2022) dengan pelemahan ke zona merah.

Mengutip data Bloomberg, indeks hasil kerja sama  Bursa dengan harian Bisnis Indonesia tersebut turun 7,53 poin atau setara 1,26 persen ke posisi 599,55.

Dari 27 konstituen, terpantau hanya satu saham yang bergerak di zona hijau pada awal perdagangan, 1 saham stagnan, dan 25 saham lainnya berada di zona merah.

Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi saham yang memimpin pelemahan dengan koreksi 3,62 persen pada pukul 09.01 WIB sehingga berada di harga Rp1.995 per saham. Posisi ANTM disusul PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang turun  2,94 persen ke Rp825.

Penurunan lebih dari 2 persen juga dialami saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang terkoreksi 2,23 persen dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang mengalami penurunan 2,14 persen.

Saham-saham lain yang melemah di antaranya adalah EMTK turun 1,93 persen, SMGR 1,86 persen, dan MDKA turun 1,84 persen.

Saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) menjadi satu-satunya saham yang menghijau dengan penguatan 1,68 persen ke Rp1.500. Sementara itu, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) stagnan di harga Rp6.200.

Pelemahan indeks Bisnis-27  sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka merah di posisi 7.251,17 atau turun 0,92 persen yang setara dengan 66,84 poin.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam risetnya menyebutkan pelemahan IHSG dipicu oleh sentimen di bursa saham Amerika Serikat setelah data inflasi Agustus 2022 dirilis.

Inflasi AS pada bulan lalu tercatat mencapai 8,3 persen secara year-on-year (yoy), di atas ekspektasi pasar 8,1 persen. Angka inflasi ini diperkirakan akan mendorong The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya dalam pertemuan September ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper