Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Jatuh Akibat Kekhawatiran Resesi Ekonomi

Bursa Asia termasuk IHSG mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini di tengah sentimen negatif risiko resesi ekonomi.
Bursa Asia termasuk IHSG mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini di tengah sentimen negatif risiko resesi ekonomi. / Bloomberg.
Bursa Asia termasuk IHSG mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini di tengah sentimen negatif risiko resesi ekonomi. / Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia kompak melemah pada perdagangan hari ini seiring dengan kekhawatiran terhadap risiko resesi ekonomi, anjloknya harga minyak, dan peluang lockdown lanjutan di China.

Bursa Asia cenderung melemah pada Rabu (6/7/2022). Topix turun 1,23 persen, Nikkei 225 turun 1,2 persen, Hang Seng turun 1,22 persen, Kospi anjlok 2,13 persen. 

Dari dalam negeri, IHSG parkir pada posisi 6.646,41, turun 0,85 persen atau 56,85 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.602,89 - 6.706,91.

Mengutip Bloomberg, saham Asia tergelincir karena kekhawatiran global resesi ekonomi serta jatuhnya harga minyak teredam sentimen. Penurunan di saham Asia terjadi meskipun saham AS pulih sebagian besar kerugian mereka dalam sesi perdagangan yang bergejolak semalam.

Berita tentang AS mendorong Belanda untuk melarang ASML Holding NV dari menjual teknologi pembuatan chip ke China semakin melukai sentimen meskipun ada pembicaraan baru-baru ini tentang potensi penurunan tarif.

Sementara itu, Shanghai sekali lagi akan melakukan pengujian massal di beberapa kabupaten di tengah maraknya kasus Covid, menyalakan kembali kekhawatiran bahwa China akan mengembalikan penguncian yang ketat.

Ekuitas Asia telah terjebak konsolidasi beberapa bulan terakhir karena investor menimbang suku bunga yang lebih tinggi dan prospek penurunan ekonomi yang didorong oleh peningkatan inflasi. Namun, narasi inflasi puncak sedang dibangun sebagai Federal Reserve meningkatkan kampanye pengetatan kebijakannya.

"Ini terlalu dini, dalam pandangan kami, untuk berpikir bahwa kekhawatiran inflasi sudah berakhir,” kata Frank Benzimra, kepala ekuitas Asia strategi di Societe Generale, dalam wawancara TV Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper