Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ambrol ke 6.794 Awal Juli, Saham ARTO hingga BUKA Anjlok

IHSG melemah pada perdagangan Jumat di tengah melesunya Bursa Asia dan lonjakan inflasi Juni 2022.
IHSG melemah pada perdagangan Jumat di tengah melesunya Bursa Asia dan lonjakan inflasi Juni 2022. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG melemah pada perdagangan Jumat di tengah melesunya Bursa Asia dan lonjakan inflasi Juni 2022. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan saham big cap membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan perdana Juli 2022, Jumat (1/7/2022).

Saham 10 besar big cap cenderung mengalami penurunan, hanya saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang menguat 0,5 persen ke level 4.020. Didampingi saham stagnan BBCA dan BBNI.

IHSG parkir pada posisi 6.794,32 melemah 1,7 persen atau 117,25 poin. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak pada rentang 6.940-6.777.

Tercatat, 123 saham menguat, 435 saham melemah dan 133 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar turun menjadi Rp8.914,1 triliun.

Di antara saham-saham yang melemah, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang melemah paling dalam 6,83 persen atau 625 poin ke level 8.525. Selanjutnya, saham PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) mengalami pelemahan paling dalam 6,86 persen ke level 163.

Saham-saham yang turut melemah di antaranya HRUM, UNTR, SCMA, MEDC, dan BUKA yang masing-masing tergerus 6,8 persen, 6,69 persen, 6,36 persen, 6,3 persen, dan 5,67 persen.

Di sisi top gainers, saham PT Ever Shine Tex Tbk. (ESTI) menguat 25,74 persen atau 26 poin ke level 127. Selanjutnya, saham PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. (UFOE) menguat 14,01 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) pada Juni 2022 mengalami inflasi sebesar 0,67 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Adapun tingkat inflasi tahun kalender pada Juni 2020 mencapai 3,50 persen sementara tingkat dari tahun ke tahun mencapai 4,97 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengatakan, kenaikan tertinggi terjadi pada sektor pertanian dengan inflasi sebesar 1,96 persen mtm, diikuti sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,27 persen dan industri sebesar 0,37 persen.

"Penyebab inflasi secara yoy menurut sektor ini untuk pertambangan dan penggalian ada kenaikan pada beberapa komoditas seperti aspal karena peningkatan harga komoditas minyak bumi," katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/7/2022).

Sementara untuk industri yang bahan bakunya impor seperti pupuk, disebabkan oleh adanya restriksi ekspor di beberapa negara sejalan dengan kenaikan harga pupuk dalam negeri yang menyebabkan kenaikan.

Margo menambahkan, IHPB untuk kelompok bangunan/konstruksi pada Juni 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen mtm. Adapun secara tahun kalender mencapai 3,02 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun sebesar 5,58 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper