Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biang Kerok Harga Emas Keok, Terpukul Penguatan Wall Street

Harga emas tertekan aksi jual investor yang memburu aset berisiko seperti saham yang membuat Wall Street melonjak.
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta. Harga emas tertekan aksi jual investor yang memburu aset berisiko seperti saham yang membuat Wall Street melonjak. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta. Harga emas tertekan aksi jual investor yang memburu aset berisiko seperti saham yang membuat Wall Street melonjak. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun karena investor beralih ke pasar saham sehingga daya tarik logam mulia berkurang dan Wall Street melonjak.

Pada akhir perdagangan Selasa (21/6/2022), harga emas mencatatkan penurun untuk hari kedua berturut-turut, karena saham-saham AS yang lebih kuat mengurangi daya tarik logam safe-haven di tengah aksi ambil untung dari kenaikan baru-baru ini.

Harga emas Comex kontrak Agustus 2022 melemah US$1,8 atau 0,1 persen, menjadi US$1.838,80 per ounce. Pasar AS tutup pada Senin (20/6) untuk hari libur umum Juneteenth atau hari kebebasan.

Menjelang akhir bulan, investor juga melakukan beberapa penyesuaian dengan aksi ambil untung, kata analis. Beberapa analis juga menyatakan permintaan emas yang relatif lemah di China dan India.

Administrasi Bea Cukai Federal Swiss melaporkan Selasa (21/6/2022) bahwa Swiss mengekspor 105 ton emas pada Mei, dan kurang dari setengah dari total yang pergi ke China dan India. Impor China sebesar 10 ton merupakan yang terendah dalam 14 bulan.

Sementara itu, National Association of Realtors melaporkan pada hari Selasa (21/6) bahwa penjualan existing home atau penjualan rumah tangan ke-dua (sudah pernah ditempati sebelumnya) di AS turun 3,4 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,41 juta di bulan Mei. Penurunan tersebut sejalan dengan perkiraan para ekonom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper