Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saraswanti Indoland SWID Incar Pertumbuhan Laba 2 Kali Lipat setelah IPO

PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) meyakini torehan laba pada 2023 turut meningkat seiring membaiknya iklim bisnis properti di Indonesia.
Calon emiten properti PT Saraswati Indoland Development Tbk. (SWID) memulai proses penawaran umum saham perdana atau IPO dengan rentang harga penawaran Rp180-Rp200./ Saraswanti.
Calon emiten properti PT Saraswati Indoland Development Tbk. (SWID) memulai proses penawaran umum saham perdana atau IPO dengan rentang harga penawaran Rp180-Rp200./ Saraswanti.

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten properti, PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID), membdik pertumbuhan laba dua kali lipat pada 2023 setelah IPO pada tahun ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama Saraswanti Indoland Development Bogat Agus Riyono mengatakan SWID meyakini torehan laba pada 2023 turut meningkat seiring membaiknya iklim bisnis properti di Indonesia.

“IPO merupakan mile stone untuk menuju level yang lebih tinggi. Kami optimistis kinerja akan meningkat mulai 2023,” ujarnya dalam paparan publik, Senin (20/6/2022).

Saraswanti Indoland akan melantai di BEI dengan skema penawaran umum perdana saham dengan melepas sebanyaknya 340 juta saham atau setara 6,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. IPO merupakan strategi untuk bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih baik dan menciptakan nilai tambah bagi perseroan.

Setelah IPO, penjualan perseroan tahun 2023 akan tumbuh di atas 15 persen dibandingkan 2022. Lalu, laba bersih akan melonjak dua kali lipat dari torehan tahun 2022.

“Berakhirnya pandemi Covid-19 memberikan angin segar bagi bisnis properti. Kegiatan bisnis dan pariwisata membangkitkan kembali gairah dunia perhotelan,” terangnya.

Lebih lanjut, pasca-IPO perseroan akan mempercepat pelaksanaan empat pilar strategi perusahaan yaitu developing great leaders dan delivering different product and servis (differentiation strategy). Lalu, efficient operations (efficiency strategy) dan diversification strategy.

Mulai kembalinya kegiatan belajar mengajar secara luring, Jogja sebagai kota pelajar akan berdampak pada kenaikan permintaan apartemen untuk para mahasiswa. Selain itu, kondisi pandemi yang berangsur membaik tentu berdampak pada sektor pariwisata yang tentu berdampak pada bisnis perhotelan.

“Pandemi berakhir, kuliah tatap muka akan kembali berjalan sehingga berdampak pada bisnis apartemen,” katanya. 

Saat ini kondisi lahan kosong di Yogyakarta semakin terbatas dengan harga yang mahal untuk investor sehingga sulit untuk membangun rumah kost. Hal inilah yang menjadi pilihan bagi investor yang lebih memilih untuk membeli apartemen kemudian menyewakannya.

Recurring income tidak hanya pengeloaan hotel tetapi juga apartemen. Investor apartemen bisa menyewakan apartemen melalui kami, maka akan lebih bagus, ini untuk dihuni sendiri atau menyewakan kembali,” ucapnya.

Saat ini, SWID memiliki dan mengembangkan mixed use building Mataram City di Kota Yogyakarta. Di proyek ini telah beroperasi tiga menara yang mencakup satu hotel berkapasitas 264 kamar dan dua apartemen. Selain itu, tersedia sebuah Convention Center.

“Peningkatan revenue dari recurring income kami genjot dari hotel, antara lain dengan penambahan delapan ruang meeting di The Alana Yogyakarta,” ujar Bogat.

Lalu, perseroan juga memiliki kondotel Innside by Melia dengan kapasitas 242 kamar. Kondotel ini juga dilengkapi dengan ruang pertemuan berkapasitas kisaran 20-300 orang.

Selain itu, perseroan akan mengembangkan proyek landed house, Banyu Bening, The Villa Resort yang terdiri dari 56 unit rumah di atas lahan seluas 9.000 meter persegi di daerah Rawa Pening, Ambarawa, Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper