Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kripto Belum Kondusif, Bitcoin Gagal Agresif

Setidaknya 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap belum sukses melaju ke zona hijau dalam beberapa hari terakhir.
Ilustrasi Bitcoin. Aset cryptocurrency terbesar ini menembus level US$23.000 untuk pertama kalinya pada Kamis (17/12/2020)./Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin. Aset cryptocurrency terbesar ini menembus level US$23.000 untuk pertama kalinya pada Kamis (17/12/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar kripto secara keseluruhan belum kondusif pada pekan terakhir Mei 2022. Sepanjang pekan ini, bitcoin dan kawan-kawannya bergerak bervariasi, tapi masih terjebak di zona merah atau cenderung bearish.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan pasar kripto tampak belum bergairah pada pekan akhir Mei ini. Setidaknya 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap belum sukses melaju ke zona hijau dalam beberapa hari terakhir.

"Kinerja buruk beberapa aset kripto pada pekan ini disebabkan oleh kondisi pasar yang kurang stabil. Hal itu tercermin dari penguatan nilainya yang cenderung tidak signifikan dan terkesan bikin laju harganya jalan di tempat. Kripto bisa melaju kencang asal volatilitas di pasar berisiko mereda dan prospek makroekonomi yang membaik," kata Afid dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (28/5/2022).

Afid melanjutkan sentimen negatif pasar yang belum mereda membuat harga Bitcoin gagal agresif. Nilai Bitcoin masih nyaman berada di level terendah sekitar US$28.000 dan belum bisa naik, karena selama dua minggu terakhir BTC diperdagangkan dalam kisaran harga US$30.000.

"Bitcoin tidak bisa stabil sampai Wall Street terlihat tenang. Namun, hal itu tampaknya tak akan terlihat dalam jangka waktu dekat. Dari analisis teknikalnya, BTC akan naik dari level oversold yang dapat mengindikasikan fase pemulihan singkat," jelasnya.

Di sisi lain, pekan ini Terralabs Form, perusahaan yang bertanggung jawab atas Terra LUNA siap untuk memperbarui jaringan dan menerbitkan koin baru untuk ekosistemnya. Setelah melewati proses voting, akhirnya Terra mencapai persetujuan dengan para investor LUNA untuk membuat blockchain baru. 

Dalam jaringan baru nanti, UST tidak akan ada lagi karena Terra tidak memiliki stablecoin lagi. Kemudian, blockchain dan koin yang Terra lama diubah menjadi Terra Classic dengan koin Luna Classic (LUNC) dan UST Classic (USTC). 

"Blockchain baru Terra ini menjadi babak baru. Semua akan dimulai dari awal di mana eksositem akan dibentuk kembali. Menarik untuk melihat sentimen pasar terhadap keputusan Terra ini," ungkap Afid.

Kabar peluncuran ini nampaknya mendapatkan tanggapan positif, karena untuk mengenalkan koin baru, Terra pun bersiap melaksanakan airdrop atau pembagian koin LUNC secara gratis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper