Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas 'Kinclong' Setelah Dolar AS Melemah

Emas mencatat kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, karena pelemahan dolar terus mendukung pergerakan logam mulia.
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Selasa pagi waktu Jakarta dan mencatat kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, karena pelemahan dolar terus mendukung pergerakan logam mulia yang menggunakan greenback sebagai acuannya.

Bahkan, ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS yang meningkat membatasi kenaikannya, emas tetap kuat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 5,7 dolar AS atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 1.847,80 dolar AS per ounce.

Emas tercatat membukukan kenaikan mingguan 1,8 persen pekan lalu, mengakhiri kerugian empat pekan yang merupakan penurunan mingguan terpanjang sejak 17 Agustus 2018.

Emas berjangka menguat US$0,9 atau 0,05 persen menjadi US$1.842,10 pada Jumat (20/5/2022), setelah melonjak US$25,3 atau 1,39 persen menjadi US$1.841,20 pada Kamis (19/5/2022), dan melemah tiga dolar AS atau 0,16 persen menjadi US$1.815,90 pada Rabu (18/5/2022).

Dolar, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun pada Senin (23/5/2022) setelah mencatat kerugian mingguan pertama dalam hampir dua bulan. Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun menguat setelah penurunan beruntun tiga sesi.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,04 persen menjadi 102,0760. Dolar AS juga tertekan karena mata uang sensitif risiko seperti dolar Australia dan sterling menguat.

"Sebelum berbalik bullish secara struktural, saya perlu melihat emas mempertahankan kenaikannya baru-baru ini dalam menghadapi penguatan dolar, dan bukan pelemahan dolar," kata analis senior OANDA Jeffrey Halley.

Pertumbuhan emas dibatasi karena ketiga indeks pasar saham utama AS naik tajam, didorong oleh prospek Amerika Serikat menurunkan tarif China.

Selain emas, perak untuk pengiriman Juli naik 4,9 sen atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada US$21,723 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$9,2 atau 0,98 persen, menjadi ditutup pada US$950,3 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper