Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Lemah Meski Indeks Dolar AS Nyungsep

nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot berada pada Rp14.644 per dollar AS pada pukul 09.05 WIB.
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali melemah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin (23/5/2022). Rupiah melemah 0,01 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot berada pada Rp14.644 per dollar AS pada pukul 09.05 WIB. Rupiah telah tergerus 2,67 persen sepanjang tahun berjalan.

Di sisi lain, indeks dollar AS berjangka Juni 2022 mengalami pelemahan 0,4 persen atau 0,413 poin ke level 102,76.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan indek dolar melemah dari level tertinggi dua dekade karena imbal hasil obligasi AS telah mundur sedikit karena para pedagang menghitung kenaikan suku bunga jangka pendek yang agresif dari Federal Reserve AS akan menyeret pertumbuhan jangka panjang AS.

"Ekspektasi suku bunga global juga menjadi lebih hawkish, dengan kesenjangan antara imbal hasil riil Jerman dan AS 10-tahun menyempit lebih dari 30 basis poin pada Mei 2022 hingga saat ini. Bank sentral di Inggris dan Australia juga telah menaikkan suku bunga," katanya pekan lalu.

Reserve Bank of Australia juga merilis risalah dari pertemuan kebijakan terbaru pada hari sebelumnya, dengan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-7 akan bertemu sehari kemudian.

Investor sekarang menunggu pidato dari Ketua Fed Jerome Powell dan pembuat kebijakan Fed lainnya di kemudian hari, dengan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker berbicara sehari kemudian.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 surplus sebesar US$7,56 miliar. Surplus ini terjadi akibat nilai ekspor lebih tinggi, dibandingkan posisi impornya.

Pada April 2022 ekspor Indonesia menyentuh US$27,32 miliar, atau naik 3,11 persen secara month to month (mtm). Sementara posisi impor Indonesia hanya 19,76 miliar dolar AS, atau turun 10,01 persen. Surflus ini beruntun selama 24 bulan.

Jika dilihat komoditas nonmigas, penyumbang terbesar surplus pada April 2022 berasal dari lemak dan minyak hewan nabati. Kemudian diikuti oleh bahan bakar mineral. Sedangkan dilihat negara penyumbang surplus terbesar berasal dari Amerika Serikat, India dan Filipina. Sedangkan surplusnya berasal dari HS15 dan HS27.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper