Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protech Mitra (OASA) Berencana Melakukan Right Issue 6 Miliar Saham

Emiten sektor infrastruktur PT Protech Mitra Perkasa Tbk. (OASA) berencana melakukan penawaran saham Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias right issue.
(Kiri) Bobby Gafur Umar menjadi pengendali baru PT Protech Mitra Perkasa Tbk. (OASA)/Dok. Perusahaan.
(Kiri) Bobby Gafur Umar menjadi pengendali baru PT Protech Mitra Perkasa Tbk. (OASA)/Dok. Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sektor infrastruktur PT Protech Mitra Perkasa Tbk. (OASA) berencana melakukan penawaran saham Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias right issue.

Mengutip keterbukaan informasi, Direksi menyampaikan akan melaksanakan tersebut setelah adanya persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan berlangsung pada Senin, 27 Juni 2022 mendatang.

 “Perseroan bermaksud melakukan PMHMETD melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 6 miliar saham baru yang berasal dari saham portepel,” tulis Direksi dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (20/5/2022).

Direksi menjelaskan bahwa saham baru akan dikeluarkan dari portepel perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk Peraturan BEI No. I-A.

Di mana saham baru akan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham perseroan lainnya.

Sementara itu, untuk harga pelaksanaan maupun jumlah final right issue ungkap perseroan akan diumumkan melalui prospektus yang akan diterbitkan pada waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Melalui aksi right issue ini, perseroan memperkirakan akan menggunakan data yang diperoleh secara garis besar untuk pengembangan dan ekspansi kegiatan usaha perseroan melalui akuisisi dan/ atau penyertaan pada perusahaan target atau investasi strategis.

Selain itu, dana yang terkumpul juga akan digunakan untuk melakukan pembelian aset tetap yang bertujuan menunjang kegiatan operasional perseroan, serta dana juga akan digunakan untuk modal kerja.

“Hal tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan serta memperkuat kemampuan profitabilitas perseroan serta meningkatkan kemampuan perseroan untuk memperoleh pendanaan dalam rangka pengembangan usahanya,” ungkap Direksi.

Namun bagi pemegang saham yang tidak ikut serta melaksanakan HMETD nanti, perseroan mengingatkan bahwa persentase kepemilikan saham investor tersebut akan terdilusi.

Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saat ini 75 persen saham OASA yaitu sebanyak 268,95 juta saham dipegang oleh Direksi Protech Mitra Perkasa Gafur Sulistyo Umar. Dan sisanya 25 persen yaitu sebanyak 89,65 juta saham dimiliki oleh publik.

Emiten yang telah tercatat semenjak 18 Juli 2016 lalu, berdasarkan data Bloomberg pukul 14.05 WIB, tercatat melemah sebesar 1,65 persen atau 10 poin dan membawanya ke level 595, dan telah turun 6,30 persen dalam tiga bulan terakhir. Kapitalisasi pasar OASA pun tercatat sebanyak Rp213,37 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper