Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Pasar Saham Masih Positif, Ini Sektor Pilihan Analis

Pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona dinilai akan menjadi motor utama yang mempengaruhi perkembangan pasar saham Indonesia.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (18/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek pemulihan ekonomi Indonesia diyakini akan berpengaruh positif terhadap kinerja saham – saham pada sejumlah sektor.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio memaparkan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami koreksi yang cukup dalam di bulan Mei 2022 pasca libur lebaran.

Hal ini merupakan imbas dari pengetatan kebijakan moneter The Fed yang salah satunya dilakukan dengan menaikkan suku bunga.

Selain itu, anjloknya saham-saham perusahaan teknologi di Amerika seperti Meta, Amazon, Apple akibat dari laporan keuangan yang tidak sesuai ekspektasi juga menjadi sentimen negatif. Hal ini turut memicu koreksi harga saham-saham sektor perbankan dan digital atau teknologi di Indonesia.

“Tetapi penurunan ini justru menjadi kesempatan untuk kembali melirik saham-saham tersebut. Karena saham-saham sektor perbankan seperti BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA, dan sektor digital - teknologi seperti TLKM masih memiliki kinerja yang baik dan menorehkan pertumbuhan pendapatan yang dapat mendongkrak kinerja sahamnya kembali,” paparnya saat dihubungi, Kamis (19/5/2022).

Frankie mengatakan, pasar saham Indonesia masih akan melanjutkan pertumbuhannya sepanjang tahun 2022. Pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona dinilai akan menjadi motor utama yang mempengaruhi perkembangan pasar saham Indonesia.

Ia melanjutkan, pemulihan ekonomi yang berkelanjutan akan berdampak pada meningkatnya mobilitas masyarakat, kenaikan daya beli, serta kembali bergeliatnya ekonomi kecil menengah.

“Hal ini turut menjadi sentimen positif khususnya sektor perbankan dan consumer goods,” tambahnya.

Secara terpisah, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menuturkan prospek saham Indonesia masih sangat menarik.

“Sejauh ini, koreksi yang sedang terjadi masih wajar dan kami perkirakan hanya sesaat,” ujarnya.

Selain pemulihan ekonomi, Cheril mengatakan kebijakan moneter yang akomodatif dari Bank Indonesia (BI) juga akan meningkatkan daya tarik pasar Indonesia. Hal ini terlihat dari sikap BI yang tidak tergesa-gesa dalam meningkatkan suku bunga acuan.

Di sisi lain, ia menambahkan investor perlu memperhatikan sejumlah risiko global yang dapat menekan pasar Indonesia, seperti normalisasi kebijakan moneter AS yang agresif, konflik geopolitik dan tingginya harga komoditas.

Adapun, sektor – sektor yang menurutnya akan merasakan dampak positif dari tren pemulihan ekonomi ini menurut Cheril adalah perbankan, konsumen primer, energi, serta bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper