Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Bikin Perusahaan Patungan di Filipina Garap Segmen Non Obat

Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) baru saja membentuk perusahaan patungan atau joint venture melalui anak usahanya Kalbe International Pte. Ltd. di Filipina.
Kantor PT Kalbe Farma Tbk./kalbe
Kantor PT Kalbe Farma Tbk./kalbe

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) baru saja membentuk perusahaan patungan atau joint venture melalui anak usahanya Kalbe International Pte. Ltd. di Filipina.

Corporate Secretary Kalbe Farma Lukito Kurniawan Gozali menjelaskan perseroan baru saja menandatangani perjanjian joint venture melalui anak usahanya yakni Kalbe International Pte. Ltd dengan Ecossential Foods Corp. pada 17 Mei 2022.

"Entitas anak perusahaan yaitu Kalbe International dengan perusahaan di Filipina yaitu Ecossential Foods sepakat melaksanakan perjanjian joint venture di bidang pemasaran produk non obat resep untuk pasar Filipina," paparnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (18/5/2022).

Selanjutnya, komposisi kepemilikan perusahaan JV tersebut terdiri atas Kalbe International sebanyak 60 persen dan Ecossential Foods sebesar 40 persen.

KLBF mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp7,01 triliun di kuartal pertama 2022, naik 16,6 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2021.

Sementara itu, laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp835 miliar di kuartal I/2022, naik 16,5 persen dibandingkan dengan Rp716 miliar di kuartal I/2021.

Dalam kondisi ketidakpastian makro ekonomi global dan rantai pasokan yang semakin menantang, Perseroan terus memperkuat pasokan bahan baku menjaga ketersediaan produk.

Perseroan juga menjaga posisi likuiditas yang kuat untuk mengantisipasi kebutuhan modal kerja ke depan. Inovasi terus dilakukan dalam rangka menyediakan produk dan layanan yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan mendukung pertumbuhan penjualan.

Secara berkelanjutan, Perseroan berupaya meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat antara lain dengan meningkatkan kontribusi produk program Jaminan Kesehatan Nasional, meluncurkan berbagai produk kesehatan preventif dan herbal, menawarkan produk nutrisi yang lebih terjangkau serta memperluas layanan kesehatan berbasis digital.

Perseroan juga menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, melakukan transformasi pemanfaatan teknologi digital, serta mengendalikan biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba usaha.

Dari segi pertumbuhan dan kontribusi per Divisi, pada kuartal pertama tahun 2022 Divisi Distribusi & Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 28,9 persen menjadi Rp2,59 triliun, dari Rp2,01 triliun di kuartal pertama tahun 2021, serta menyumbang 36,9 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan.

Divisi Nutrisi membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,88 triliun di kuartal pertama tahun 2022, mengalami pertumbuhan sebesar 13,8 persen dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 26,9 persen dari total penjualan bersih Kalbe di kuartal pertama tahun 2022.

Divisi Obat Resep membukukan peningkatan penjualan sebesar 9,5 persen menjadi Rp1,52 triliun dari Rp1,39 triliun, serta menyumbang 21,8 persen dari total penjualan bersih Perseroan.

Sedangkan, Divisi Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 6 persen menjadi Rp1 triliun dengan kontribusi sebesar 14,4 persen terhadap total penjualan bersih Perseroan di kuartal pertama tahun 2022.

Laba usaha meningkat 17,2 persen menjadi Rp1,05 triliun di tahun kuartal pertama tahun 2022, dengan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 15 persen.

Laba sebelum pajak penghasilan pada kuartal pertama tahun 2022 adalah sebesar Rp1,09 triliun bertumbuh sebesar 18 persen dengan margin laba sebelum pajak penghasilan mencapai 15,6 persen, naik dibandingkan dengan 15,4 persen dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp835 miliar di kuartal pertama tahun 2022, naik 16,5 persen dibandingkan dengan Rp716 miliar di tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi pada kegiatan operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper