Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Jelaskan Mengapa Investasi Allo Bank (BBHI) Masuk di Laba Usaha

Manajemen BUKA menyampaikan investasi perseroan merupakan bagian dari kegiatan bisnis operasi yang mendukung bisnis utama perseroan.
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali meminta penjelasan perihal investasi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) ke PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).

Salah satu pertanyaan yang diajukan BEI ke manajemen BUKA adalah mengenai laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebagai komponen laba usaha BUKA. Mengapa BUKA tidak menempatkan keuntungan investasi di BBHI menjadi komponen laba (rugi) sebelum pajak. Ini mempertimbangkan kegiatan usaha utama BUKA yang bukan mencari keuntungan melalui transaksi efek.

Dalam tanggapannya ke BEI, manajemen BUKA menyampaikan investasi perseroan merupakan bagian dari kegiatan bisnis operasi yang mendukung bisnis utama perseroan.

"Hal ini sejalan dengan perubahan penggunaan dana IPO yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)," kata manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (18/5/2022).

Manajemen BUKA melanjutkan, berdasarkan poin tersebut dan PSAK 1, perseroan menyajikan keuntungan atas investasi tersebut dalam komponen laba usaha perseroan.

Manajemen BUKA melanjutkan, pihaknya belum memberikan penugasan apapun kepada auditor independen mereka, termasuk untuk perikatan audit dan reviu untuk tanggal dan periode laporan keuangan konsolidasian grup setelah 31 Desember 2021.

Diskusi yang dilakukan BUKA dengan auditor independennya bersifat terbatas dan informal. Oleh karena itu, auditor BUKA tidak memberikan pernyataan atau komentar formal apapun sehubungan dengan respons BUKA atas pertanyaan dari BEI.

Lebih lanjut, BUKA juga menjelaskan jumlah kepemilikan langsung perseroan pada BBHI sebesar 11,49 persen. Secara keseluruhan, kepemilikan perseroan di BBHI adalah kurang dari 15 persen.

Oleh karena itu, BUKA tidak memiliki kemampuan untuk menentukan kebijakan BBHI secara sendiri. Penentuan dan pelaksanaan kebijakan BBHI berada dalam lingkup direksi dan komisaris BBHI, sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas, serta pemegang saham dalam konteks tertentu.

"BUKA juga tidak memiliki perwakilan dalam direksi dan komisaris BBHI saat ini, sehingga penentuan dan pelaksanaan kebijakan BBHI dilakukan oleh mereka," tulis manajemen.

Sebagaimana diketahui, BUKA melaporkan membukukan laba bersih Rp14,54 triliun pada kuartal I/2022 berkat investasinya di AlloBank. Hal ini berbanding terbalik dengan kinerja kuartal I/2021 yang masih mencatatkan rugi Rp324 miliar.

Adapun BUKA mengumumkan melakukan investasi di BBHI pada Januari 2022. Saat itu perusahaan mengumumkan masuk melalui skema rights issue dengan kucuran dana Rp1,19 triliun atau setara Rp478 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper