Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semacom Integrated (SEMA) Bidik Pasar EBT Nasional yang Meningkat

PT Semacom Integrated Tbk. (SEMA) optimistis inisiasi pemerintah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan (EBT) akan menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan yang bergerak dalam teknologi kelistrikan.
Direktur Utama PT Semacom Integrated Tbk. (SEMA) Rudi Hartono Intan berfoto bersama Komisaris Utama SEMA Sabrina Sutjiawan. SEMA resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/1/2022).
Direktur Utama PT Semacom Integrated Tbk. (SEMA) Rudi Hartono Intan berfoto bersama Komisaris Utama SEMA Sabrina Sutjiawan. SEMA resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/1/2022).

Bisnis.com, JAKARTA – PT Semacom Integrated Tbk. (SEMA) optimistis inisiasi pemerintah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan (EBT) akan menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan yang bergerak dalam teknologi kelistrikan.

Direktur Utama SEMA Rudi Intan mengatakan tengah membidik ceruk EBT yang memiliki prospek pasar menjanjikan. Pengembangan bisnis perseroan pada produk panel surya yang telah teruji sejak 2021 dengan inisiasi beberapa proyek PLTS, menjadi kekuatan yang semakin memperkuat perseroan dalam menghadapi persaingan dengan kompetitornya.

“Untuk mendorong prospek bisnis kedepan, perseroan terus mendorong peningkatan fasilitas produksi Pabrik Perseroan yang dilengkapi dengan fasilitas produksi, CNC line, fasilitas uji coba (Dielectric Test & Secondary Injection), fasilitas R&D, serta gudang material dan barang hasil produksi,” kata Rudi dalam keterangan resmi Selasa (17/5/2022).

Menurutnya tingkat harga dan volatilitas dari bahan baku cukup terjaga dengan baik mengingat banyaknya alternatif sumber bahan baku. Selain itu pemesanan ke supplier dilakukan setelah mendapat konfirmasi order pelanggan.

Sebagai informasi, SEMA memperoleh kinerja laba komprehensif perusahaan pada periode 2021 sebesar Rp 19,75 miliar. Realisasi ini tumbuh 547 persen a jika dibandingkan 2020. Penjualan pada 2021 juga tumbuh signifikan dari sebelumnya Rp82,89 miliar menjadi Rp 198,21 miliar. Kemudian untuk aset perusahaan juga tumbuh 35 persen year on year menjadi Rp190,07 miliar dari sebelumnya Rp141,03 miliar.

“Berbagai catatan keuntungan tersebut berpotensi semakin meningkat, mengingat pemerintah tengah serius dalam mendorong kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia yang kini tengah dikembangkan Perseroan,” kata Rudi.

Menurutnya dengan bertambahnya permintaan di dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan tersebut, di antaranya untuk suplai komponen inverter dan baterai. Selama ini, sumber bahan baku yang digunakan Perseroan berasal dari dalam negeri dan khusus untuk komponen lithium berasal dari luar negeri dan cukup tersedia di pasar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper