Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Tinggi Angkat Laba Saudi Aramco ke Rekor Tertinggi

Kenaikan harga minyak meningkatkan laba Saudi Aramco ke level tertingginya sejak menjadi perusahaan tercatat.
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, mencetak rekor laba bersih tertinggi sejak perusahaan tersebut melantai di bursa. Capaian Aramco tidak lepas dari harga tinggi minyak akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Mengutip Bloomberg, Aramco yang pekan lalu menjadi perusahaan bervaluasi tertinggi melampaui Apple Inc., membukukan laba bersih sebesar US$39,5 miliar atau sekitar Rp579,30 triliun pada kuartal I/2022, naik 82 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan laba dipicu oleh kenaikan Harga minyak mentah yang mencapai US$110 per barel akibat serangan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Arus kas Aramco meningkat menjadi hampir US$31 miliar, meski perusahaan tetap menjaga level dividen kuartal I/2022 di US$18,8 miliar. Sementara itu, rasio utang terhadap ekuitas turun dari 14 persen pada Desember 2021 menjadi 8 persen pada akhir Maret 2022.

Keuntungan Aramco tak hanya dipicu oleh harga tinggi minyak, tetapi juga disebabkan oleh kebijakan Arab Saudi yang menaikkan produksi minyak bersama negara anggota OPEC lainnya. Produksi minyak harian Saudi mencapai 10,2 juta barel dalam kurun Januari—Maret 2022, naik 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya.

Produksi minyak Saudi diperkirakan tetap tumbuh setidaknya sampai September ketika kesepakatan anggota OPEC dan Rusia berakhir.

Saham Aramco naik 3,2 persen menjadi 41,95 riyal pada Minggu, sehingga membuat gain saham mencapai 29 persen sepanjang 2022. Valuasi Aramco kini mencapai US$2,46 triliun dengan 93 persen saham dikuasai oleh pemerintah Arab Saudi.

Arab Saudi menjadi satu dari segelintir produsen minyak yang mengupayakan kenaikan produksi, ketika banyak negara yang mengurangi eksplorasi dan beralih ke energi terbarukan untuk menekan emisi karbon.

Di sisi lain, Aramco telah mengeluarkan miliar dolar untuk menaikkan produksi minyak mentah berkelanjutan menjadi 13 juta barel per hari pada 2027, dari 12 juta per barel. Aramco juga menargetkan produksi gas alam lebih dari 50 persen pada 2030, seiring dengan proyek gas mereka di Hawiyah dan Haradh yang diharapkan bisa menambah produksi sampai 1,3 miliar kaki kubik per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper