Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi di Chandra Asri (TPIA), Aset Konglomerasi Thailand SCG Meningkat

Kuartal I/2022, total aset SCG di Indonesia Rp51,18 triliun atau US$3,57 miliar, naik 14 persen yoy.
Ilustrasi-Siam Cement Group./Bisnis.dok perusahaan
Ilustrasi-Siam Cement Group./Bisnis.dok perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asal Thailand, Siam Cement Group atau SCG, mencatatkan peningkatan total aset di Indonesia sepanjang kuartal I/2022 seiring dengan investasi di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA).

Manajemen SCG dalam keterangan resminya mengatakan, berdasarkan laporan kuartal I/2022, total aset SCG di Indonesia adalah Rp51,18 triliun atau US$3,57 miliar. Total aset perseroan ini meningkat 14 persen secara tahunan atau year on year (yoy), terutama dari investasi bisnis kimia di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA).

Sementara itu, pendapatan penjualan perseroan di Indonesia sepanjang kuartal I/2022 tercatat sebesar Rp6,21 triliun atau setara US$433 juta, meningkat 18 persen yoy, terutama dari unit bisnis kemasan atau SCGP yang didominasi oleh FajarPaper dan Intan Group, dan penjualan ekspor dari Thailand.

Sementara itu, untuk bisnis SCG di ASEAN, pendapatan dari penjualan di kuartal I/2022 meningkat 30 persen secara yoy, sebesar Rp18,25 triliun atau setara US$1,27 miliar dan mencakup 28 persen dari total pendapatan dari penjualan SCG. Nilai tersebut termasuk penjualan dari kedua operasi lokal di setiap pasar di ASEAN dan impor dari operasi di Thailand.

Per 31 Maret 2022, total aset SCG adalah sebesar Rp383,04 triliun atau US$26,71 miliar, sedangkan total aset SCG di ASEAN yang tidak termasuk Thailand, adalah Rp223,87 triliun atau setara US$15,61 miliar, atau sebanyak 58 persen dari total aset konsolidasi SCG.

Adapun sepanjang kuartal I/2022, SCG membukukan pendapatan sebesar Rp66,3 triliun atau US$4,61 miliar. Pendapatan ini meningkat 7 persen secara kuartalan, berkat penjualan yang lebih tinggi di seluruh lini bisnis.

"Capaian ini menunjukkan kinerja yang solid dengan strategi menghadapi lonjakan biaya energi dan bahan baku atas dampak dari konflik Rusia-Ukraina," kata Presiden dan CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash, dalam keterangan resminya, Jumat (13/5/2022).

Sementara itu, laba periode berjalan mencapai Rp3,84 triliun atau US$268 juta, meningkat 6 persen quarter on quarter (qoq), yang sebagian besar berasal dari peningkatan kinerja bisnis semen dan bahan bangunan, dan pendapatan ekuitas non-kimia yang lebih tinggi (bisnis alat pertanian).

Secara yoy, pendapatan dari penjualan meningkat 25 persen. Total aset konsolidasi SCG per 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp386,76 triliun atau US$26,71 miliar, dengan 45 persen merupakan aset di ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper