Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat Sesi I, BNI Sekuritas Pantau BMRI, ICBP, ASII dan CPIN

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (11/5/2022).
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022).  Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (11/5/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB IHSG parkir pada posisi 6.860,59 atau naik 0,6 persen. Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 6.796,29 - 6.902,21.

Tercatat, 363 saham menguat, 168 saham melemah dan 156 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp96,8 miliar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar Rp154,4 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.

Menyusul dibelakangnya adalah PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) senilai Rp7,4 miliar dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp6,8 miliar.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, IHSG gagal bertahan di atas 7.090, menunjukkan trend berbalik bearish, candle bullish abandoned baby, MACD netral, stochastic oversold, closing di bawah 7.034 (50-day MA) & dominan sell power.

“IHSG selama di bawah 7.034 target 6.834 DONE /6.777 DONE/6.660/6.580. Level resitance indeks berada di 6.832/6.888/6.943/6.978, sedangkan support berada di 6.799/6.744/6.662/6.566,” ujar Andri dalam risetnya, Rabu (11/5).

Lebih lanjut, analis BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, Bursa Asia Pasifik diperkirakan akan kembali melanjutkan pelemahannya. Menurut dia, hari ini investor menunggu laporan inflasi China di tengah perjuangan negara tersebut dalam menghadapi dampak pandemi covid-19 yang memburuk.

Sebagai informasi, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,26%, namun bursa lainnya yaitu S&P 500 berbalik arah dengan mencatat kenaikan 0,25% begitu juga dengan indeks Nasdaq Composite yang mengalami penguatan cukup signifikan sebesar 0,98%.

“Dow Jones turun selama 4 hari berturut turut di tengah penantian investor terhadap rilis data inflasi,” ujar dia.

Seiring kondisi tersebut, investor dapat mencermati saham BMRI dengan rekomendasi akumulasi buy dengan target 8.325/8.625 stop loss 7.825/7.525. Saham ICBP dengan rekomendasi speculative buy, target 8.225/8.400!stop loss 7.650/7.300.

Kemudian saham ASII direkomendasikan buy 6.950-7.000 target 7.200-7.250 stop loss di bawah 6.650. Sementara saham CPIN direkomendasikan trading buy target 5.150/5.200 stop loss di bawah 4.950.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper