Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Mendadak Ngegas Sesi I, Saham UNVR Diborong Investor Asing

Akhir sesi I, IHSG parkir pada posisi 6.860,59 atau naik 0,6 persen seiring dengan aksi beli terhadap saham Unilever.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (11/5/2022).

Pada pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG parkir pada posisi 6.860,59 atau naik 0,6 persen. Sepanjang sesi pertama IHSG bergerak pada rentang 6.796,29 - 6.902,21.

Tercatat, 363 saham menguat, 168 saham melemah dan 156 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp96,8 miliar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar Rp154,4 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Saham UNVR melonjak 7,76 persen atau 340 poin menjadi Rp4.720.

Menyusul dibelakangnya adalah PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) senilai Rp7,4 miliar dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp6,8 miliar.

Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menjelaskan saham-saham di Asia-Pasifik tampak bersiap memulai di zona merah pada Rabu (11/5/2022) karena investor menunggu rilis data inflasi dari China dan AS.

"China akan merilis data inflasi hari ini, bersama indeks harga konsumen dan indeks harga produsen April. Rilis data datang ketika daratan terus memerangi wabah Covid-19 terburuk sejak fase awal pandemi pada awal 2020," jelasnya dalam riset, Rabu (11/5/2022).

Di sisi lain, indeks harga konsumen AS April juga akan dirilis Rabu di Amerika Serikat, dan diperkirakan akan sedikit di bawah 8,5 persen ketika pada Maret yang dapat menandakan inflasi telah mencapai puncaknya.

Dari dalam negeri, BPS catat inflasi 0,95 persen pada April 2022 dan Bank Indonesia memastikan pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut pada kuartal I/2022.

Dengan sentimen dalam negeri yang masih positif dan analisis teknikal IHSG sudah mengalami jenuh jual.

"IHSG diperkirakan bullish karena membentuk white candle dengan potensi uptrend W%R-nya sedikit di atas area oversold. Perkiraan resistance 7.005 dan support 6.640," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper