Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Unilever (UNVR) Paling Banyak Diborong Asing saat IHSG Rebound

Saham UNVR naik 7,99 persen atau 350 poin menjadi Rp4.730 seiring dengan aksi borong investor asing.
Logo Unilever/Bloomberg
Logo Unilever/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) diborong investor asing di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada pukul 10.45 WIB, saham UNVR naik 7,99 persen atau 350 poin menjadi Rp4.730. Saham UNVR menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp158,9 miliar.

Selanjutnya, saham BBNI mencatatkan net buy Rp10,7 miliar, NFCX Rp7,4 miliar, INDF Rp4,5 miliar, dan AKRA Rp4 miliar.

Pada waktu yang sama, IHSG menguat 0,92 persen atau 62,72 poin ke posisi 6.882,51. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.796,29-6.902,22.

Terpantau 359 saham naik, 162 saham lesu, dan 157 saham stagnan. Investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp244,89 miliar.

Sebelumnya, IHSG anjlok 2 sesi beruntun. IHSG menutup perdagangan dengan anjlok 1,30 persen atau 89,96 poin sehingga parkir di level 6.819,79 pada perdagangan Selasa (10/5/2022), dan IHSG berada posisi 6.909,75 atau melemah 4,42 persen pada Senin (9/5/2022).

Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menjelaskan investor menunggu rilis data inflasi dari China dan AS sehingga menjadi sentimen penggerak bursa Asia pagi ini.

"China akan merilis data inflasi hari ini, bersama indeks harga konsumen dan indeks harga produsen April. Rilis data datang ketika daratan terus memerangi wabah Covid-19 terburuk sejak fase awal pandemi pada awal 2020," jelasnya dalam riset, Rabu (11/5/2022).

Di sisi lain, indeks harga konsumen AS April juga akan dirilis Rabu di Amerika Serikat, dan diperkirakan akan sedikit di bawah 8,5 persen ketika pada Maret yang dapat menandakan inflasi telah mencapai puncaknya.

Dari dalam negeri, BPS catat inflasi 0,95 persen pada April 2022 dan Bank Indonesia memastikan pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut pada kuartal I/2022.

Dengan sentimen dalam negeri yang masih positif dan analisis teknikal IHSG sudah mengalami jenuh jual.

"IHSG diperkirakan bullish karena membentuk white candle dengan potensi uptrend W%R-nya sedikit di atas area oversold. Perkiraan resistance 7.005 dan support 6.640," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper