Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi-Lagi, Saham GOTO dan BUKA Anjlok meski IHSG Menguat

Saham emiten teknologi GOTO dan BUKA masih tertekan meskipun IHSG berhasil rebound pada awal perdagangan.
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Duo emiten startup teknologi kembali terjerembab di tengah rebound Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (11/5/2022). Kedua saham berkapitalisasi pasar jumbo tersebut ialah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Mengutip data RTI hingga pukul 09.45 WIB, harga saham emiten berkode BUKA tercatat turun 3,01 persen atau 10 poin ke harga 322. BUKA sempat mencapai level terrendah 310 dan terus bergerak di zona merah.

Adapun volume perdagangan mencapai 182,93 juta lembar saham dengan total nilai perdagangan Rp58,12 miliar. Kapitalisasi pasar juga terjerembab ke level Rp33,19 triliun. Investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih Rp7,33 miliar di semua pasar.

Tak jauh berbeda, nasib emiten ojek online GOTO juga kembali anjlok 5,88 persen atau 14 poin ke harga 224. Emiten dengan kode notasi N ini tercatat sempat mencapai level terrendah 222.

Volume perdagangan sahamnya mencapai 1,38 miliar lembar dengan total nilai mencapai Rp315,11 miliar. Kapitalisasi pasar juga terus turun menjadi Rp265,3 triliun. Agak berbeda, investor asing malah mengoleksi saham GOTO dengan net buy mencapai Rp954,66 juta.

Di sisi lain, IHSG kembali ke zona hijau setelah pada dua penutupan perdagangan kemarin terus anjlok terkena aksi jual investor asing.

IHSG menguat 0,29 persen atau 20,11 poin ke level 6.839,91 pada pukul 09.50 WIB. Setelah sempat menukik ke zona merah dengan level terrendah 6.796,3.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan investor menunggu data inflasi Amerika Serikat bulan April yang akan dirilis Rabu ini yang diperkirakan tumbuh 0,2 persen MoM dan 8,1 persen YoY.

Di tengah penantian, dua Indeks di Wall Street yakni S&P dan Nasdaq berhasil rebound dengan menguat masing-masing sebesar 0,25 persen dan 1 persen.

Sementara nasib kurang beruntung dialami Indeks DJIA yang kembali turun tipis di hari keempat sebesar 0,26 persen di tengah penguatan EIDO sebesar 0,21 persen.

"[Sejumlah sentimen itu] serta turunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun di bawah 3 persen berpotensi menjadi sentimen positif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Rabu ini setelah mengalami kejatuhan tajam selama 2 hari sekitar 409,12 poin atau 5,72 persen," ungkapnya dalam riset harian, Rabu (11/5/2022).

Di lain pihak, kembali turunnya harga beberapa komoditas seperti minyak di hari kedua sebesar 2,85 persen, emas turun di hari keempat sebesar 0,86 persen, batu bara turun pada hari kedua sebesar 1,34 persen, CPO turun hari ketiga sebesar 0, 68 persen dan penurunan tertajam terjadi atas timah yang anjlok 7,8 persen berpotensi menjadi sentimen negatif bagi saham komoditas.

Turunnya harga sejumlah komoditas tersebut berpotensi menjadi penahan IHSG untuk rebound dalam jumlah besar. Edwin memperkirakan level pergerakan IHSG pada rentang 6.747-6.864.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper