Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lesu setelah Dibuka Naik, Saham BBCA Dilego Asing

IHSG dibuka menguat pada posisi 6.833,19 tetapi kemudian berbalik melemah seiring dengan aksi jual asing.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022).  Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (11/5/2022), meskipun sempat menguat.

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 6.833,19. Meski demikian, IHSG kemudian kembali melemah dan sempat mencatatkan posisi terendah pada 6.798,64.

Tercatat, 198 saham menguat, 98 saham melemah dan 210 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp52,58 miliar.

Investor asing tercatat melego saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp33,2 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.

Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp14 miliar dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp5,7 miliar.

Analis OCBC Sekuritas Hendry Andrean menjelaskan saham-saham di Asia-Pasifik tampak bersiap memulai di zona merah pada Rabu (11/5/2022) karena investor menunggu rilis data inflasi dari China dan AS.

"China akan merilis data inflasi hari ini, bersama indeks harga konsumen dan indeks harga produsen April. Rilis data datang ketika daratan terus memerangi wabah Covid-19 terburuk sejak fase awal pandemi pada awal 2020," jelasnya dalam riset, Rabu (11/5/2022).

Di sisi lain, indeks harga konsumen AS April juga akan dirilis Rabu di Amerika Serikat, dan diperkirakan akan sedikit di bawah 8,5 persen ketika pada Maret yang dapat menandakan inflasi telah mencapai puncaknya.

Dari dalam negeri, BPS catat inflasi 0,95 persen pada April 2022 dan Bank Indonesia memastikan pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut pada kuartal I/2022.

Dengan sentimen dalam negeri yang masih positif dan analisis teknikal IHSG sudah mengalami jenuh jual.

"IHSG diperkirakan bullish karena membentuk white candle dengan potensi uptrend W%R-nya sedikit di atas area oversold. Perkiraan resistance 7.005 dan support 6.640," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper