Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2022, XL Axiata (EXCL) Raup Pendapatan Rp6,74 Triliun, Tapi Laba Turun 56 Persen

Pendapatan XL Axiata (EXCL) tersebut naik 7,91 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar Rp6,24 triliun.
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) membukukan peningkatan pendapatan sepanjang kuartal I/2022. Namun beban yang meningkat membuat laba perusahaan tergerus pada awal tahun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit Selasa (9/5/2022), XL Axiata membukukan pendapatan senilai Rp6,74 triliun sepanjang kuartal I/2022, naik 7,91 persen dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar Rp6,24 triliun.

Pendapatan non-data perseroan yang didapatkan dari percakapan, SMS, layanan nilai tambah, dan pendapatan abonemen, turun pada 2021. Pendapatan non-data EXCL turun 25,26 persen dari Rp2,82 triliun pada 2020, menjadi Rp2,11 triliun pada 2021.

Segmen data menjadi penopang utama pendapatan EXCL dengan nilai Rp5,69 triliun, naik 9,15 persen secara YoY dibandingkan Rp5,21 triliun pada kuartal I/2021. Sementara itu, segmen nondata dan jasa interkoneksi masing-masing turun 13,44 persen dan 18,35 persen menjadi Rp497,08 dan Rp126,27 miliar sepanjang 3 bulan pertama 2022.

Adapun segmen jasa telekomunikasi, sewa menara, dan sirkit langganan meningkat menjadi Rp353,48 miliar, Rp14,74 miliar, dan Rp62,90 miliar.

Sepanjang kuartal I/2022, perseroan menghadapi kenaikan beban dari Rp5,31 triliun menjadi Rp5,99 triliun atau naik 12,82 persen YoY.

Dengan demikian, meskipun pendapatan perseroan naik, laba tahun berjalan EXCL turun 56,60 persen dari Rp320,51 miliar menjadi Rp139,09 miliar.

Jumlah aset perseroan di akhir Maret 2022 juga tercatat menurun menjadi Rp71,84 triliun, dari Rp72,75 triliun pada akhir 2021.

Kemudian, jumlah liabilitas jangka pendek perseroan tercatat naik menjadi Rp21,42 triliun dari Rp20,95 triliun pada akhir 2021. Sementara itu, liabilitas jangka panjang turun dari Rp31,71 triliun menjadi Rp30.17 triliun per akhir Maret 2022.

Adapun total ekuitas perseroan pada akhir Maret 2022 turun menjadi Rp20,23 triliun, dari Rp20,0 triliun pada Desember 2021.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper