Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ambrol, BBRI, BMRI OTW ARB, BBNI dan BBCA Menyusul

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka anjlok tembus ke ke bawah level psikologis 7.000. Saham bank besar buku IV penghuni big caps ambrol menuju auto reject bawah (ARB) pada perdagangan Senin (9/5/2022).
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka anjlok tembus ke ke bawah level psikologis 7.000. Saham bank besar buku IV penghuni big caps ambrol menuju auto reject bawah (ARB) pada perdagangan Senin (9/5/2022).

Mengutip data RTI, dari 5 besar saham bank berkapitalisasi besar, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang paling anjlok turun 6,87 persen atau 800 poin ke harga 10.850.

Saham-saham bank besar ambrol seiring IHSG yang turun 4,02 persen ke level 6.938 hingga pukul 10.31 WIB.

Adapun, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) anjlok 6,57 persen atau 320 poin ke harga 4.550 menuju ARB. Saham bank besar lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga ambrol 6,15 persen atau 550 poin ke harga 8.400.

Saham bank dengan kapitalisasi terbesar, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga anjlok 4,92 persen atau 400 poin ke harga Rp7.725. Selanjutnya, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) juga anjlok 4,88 persen atau 450 ke harga 8.775.

Investor asing juga mencatatkan aksi jual bersih di semua pasar mencapai Rp1,46 triliun dengan aksi jual terutama pada saham BBCA dengan net foreign sell Rp599,4 miliar. Selanjutnya saham BBRI dengan jual bersih Rp424,6 miliar dan BMRI dengan Rp152 miliar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan selama Bursa Indonesia tutup merayakan Hari Raya Lebaran, terjadi pergerakan yang cukup dinamis, indeks di Wall Street diwarnai tekanan jual seperti: DJIA turun 1,21 persen dan indeks Nasdaq turun lebih dalam sekitar 2,74 persen sementara EIDO turun sekitar 0,72 persen.

"Turunnya sejumlah indeks ini berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di awal pekan ini," katanya, Senin (9/5/2022).

Sentimen negatif bagi perdagangan Senin ini juga datang dari naiknya yield obligasi AS hampir semua tenor merespon naiknya FFR sebesar 50 bps seperti tenor 10 tahun naik ke level 3,142 persen serta turunnya harga beberapa komoditas seperti CPO turun 6,02 persen dan nikel 8,61 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper