Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok CPO Malaysia Capai Level Tertinggi, Bagaimana Nasib Harganya?

Stok minyak sawit Malaysia mencapai level tertinggi dalam 5 bulan terakhir akibat imbas larangan ekspor dari pemerintah Indonesia.
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, di Petajen, Batanghari, Jambi, Jumat (11/12/2020). Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) memperkirakan nilai ekspor kelapa sawit nasional tahun 2020 yang berada di tengah situasi pandemi Covid-19 tidak mengalami perbedaan signifikan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 20,5 miliar dolar AS atau dengan volume 29,11 juta ton. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, di Petajen, Batanghari, Jambi, Jumat (11/12/2020). Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) memperkirakan nilai ekspor kelapa sawit nasional tahun 2020 yang berada di tengah situasi pandemi Covid-19 tidak mengalami perbedaan signifikan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 20,5 miliar dolar AS atau dengan volume 29,11 juta ton. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Bisnis.com, JAKARTA – Stok minyak sawit (CPO) di Malaysia tercatat mencapai level tertinggi dalam 5 bulan terakhir pada April 2022. Malaysia sebagai negara pemasok sawit terbesar kedua dunia mengalami penurunan ekspor di tengah rapor produksi terus meningkat.

Direktur Broker Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor Malaysia Paramalingam Supramaniam menuturkan, kebijakan pemerintah Indonesia yang secara tiba-tiba melarang ekspor sawit turut menyebabkan tingginya permintaan sawit dari Malaysia pada Mei 2022.

“Kami melihat ketersediaan sawit yang lebih sedikit pada bulan Mei, jika larangan ekspor diperpanjang maka kondisi ini akan berlangsung hingga Juni,” ujar Supramaniam dikutip dari Bloomberg, Jumat (6/5/2022).

Stok CPO Malaysia tercatat meningkat 12,9 persen dari bulan sebelumnya, menjadi 1,66 juta ton. Berdasarkan survei Bloomberg, kenaikan ini termasuk yang paling tinggi sejak Oktober 2021.

Produksi CPO pun meningkat 5 persen menjadi 1,58 juta ton sedangkan ekspor merosot 13 persen menjadi 1,10 juta ton.

Kendati stok CPO terus meningkat, harga minyak sawit tetap melonjak. Patokan harga terbaru pekan lalu tercatat 7.104 ringgit Malaysia per ton atau US$1.634 per ton.

Pekan ini pasar kembali dibuka setelah libur tiga hari, dengan peningkatan total harga 44 persen pada tahun ini. Sementara itu, Supramaniam mengatakan, India sebagai negara importir sawit terbesar akan sangat bergantung pada Malaysia.

“Investor juga tetap waspada terhadap kondisi di beberapa daerah pertanian di Amerika Serikat, yang mungkin mendorong harga minyak kedelai sebagai komptetitor minyak sawit,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper