Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Marketing Sales Emiten Properti Kuartal I/2022, BSDE Jawara!

Sejumlah emiten yang sudah melaporkan kinerja marketing sales per Maret 2022 di antaranya ialah PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT Intiland Development Tbk. (DILD), dan PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS).
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten properti mencatatkan pendapatan pra penjualan atau marketing sales dengan jumlah besar pada kuartal I/2022.

Sejumlah emiten properti yang sudah melaporkan kinerja marketing sales per Maret 2022 di antaranya ialah PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT Intiland Development Tbk. (DILD), dan PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS).

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, BSDE menjadi emiten properti dengan raihan terbesar pada kuartal I/2022. Simak daftar kinerja emiten properti selengkapnya.

PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE)

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) meraih pra penjualan atau market sales sebesar Rp2,5 triliun sepanjang kuartal I/2022. Capaian itu setara dengan 32 persen dari target yang dipatok perusahaan untuk tahun ini.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengemukakan bahwa target prapenjualan pada 2022 ditetapkan Rp7,7 triliun. Capaian sepanjang 3 bulan pertama 2022 mayoritas disumbang oleh kontribusi penjualan segmen residensial yang menyentuh 64 persen dari total capaian.

“Angka tersebut setara penjualan senilai Rp1,6 triliun sepanjang 3 bulan pertama 2022,” kata Hermawan dalam keterangan resmi.

Selanjutnya, prapenjualan kavling komersial, strata title (apartemen) dan ruko mencapai Rp888 miliar atau 36 persen dari total prapenjualan kuartal I/2022.

Proyek BSD City yang menjadi proyek utama kelompok properti Grup Sinar Mas Land ini menjadi kontributor terbesar berdasarkan proyek. BSD City Serpong memberikan kontribusi 42 persen dan Nava Park sebesar 27 persen. Kontributor lapis kedua dihasilkan dari proyek Grand Wisata Bekasi sebesar 12 persen dan Kota Wisata Cibubur sebesar 9 persen.

Hermawan mengelaborasi beberapa rumah tapak dan proyek yang berkontribusi positif terhadap nilai prapenjualan antara lain The Blizfield, Myza (Breezy House), Vanya Park (Askara Nue), Kiyomi The Zora (pasar segmen atas untuk rumah tapak), Laurel Nava Park (pasar segmen premium), Marigold Nava Park dan plus ruko di BSD City yaitu Northridge Business Center dan Latinos Business District.

Di luar BSD City dan Jabodetabek, ada beberapa produk yang mampu menarik minat pembeli antara lain Grand Wisata (New Westfield, Z Living) dan Kota Wisata (Mississippi, Nashville).

Tingginya permintaan konsumen atas produk-produk yang ditawarkan BSDE, berbanding lurus dengan tren perumahan kelas menengah dan menengah atas di rentang harga antara Rp1 miliar hingga Rp5 miliar.

PT Ciputra Development Tbk. (CTRA)

PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) mengantongi pra penjualan atau marketing sales Rp1,9 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2022.

Direktur CTRA Harun Hajadi mengungkapkan jumlah realisasi ini setara dengan periode yang sama pada 2021.

Menghadapi tahun ini, Harun mengungkapkan CTRA masih sangat optimistis, terutama melihat makro ekonomi Indonesia yang bagus, current account sudah surplus, rupiah stabil, suku bunga masih tetap rendah, dan inflasi terkontrol masih dibawah 3 persen.

Kemudian, penanganan Covid-19 juga sangat baik sehingga jumlah pasien saat ini relatif sangat rendah, vaksin penuh sudah hampir selesai, dan sekarang tinggal menuntaskan vaksin booster.

"Lambat tapi pasti pengunjung mall juga sudah kembali meningkat. Mudah-mudahan musim panen Lebaran tahun ini benar-benar kejadian," ungkapnya kepada Bisnis.

Untuk tahun ini, CTRA menargetkan marketing sales pada tahun ini dapat tumbuh sekitar 10,8 persen menjadi Rp8,2 triliun dari capaian marketing sales Rp7,4 triliun pada 2021 atau melompat 34,54 persen dari realisasi prapenjualan 2020 sebesar Rp5,49 triliun.

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR)

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berhasil membukukan pra penjualan sebesar Rp1,21 triliun pada kuartal pertama 2022 atau sekitar 23 persen dari target 2022 sebesar Rp5,2 triliun.

CEO LPKR John Riady mengatakan pencapaian tersebut didukung oleh penjualan klaster rumah tapak yang menyasar pemilik rumah pertama yang berkontribusi sekitar 71,8 persen dari total pra penjualan kuartal pertama 2022.

Pada Februari 2022, LPKR meluncurkan Cendana Cove Verdant, lanjutan dari proyek rumah tapak Cendana Cove di Lippo Village. Total 252 unit Cendana Cove Verdant terjual habis dalam beberapa jam.

Pada Maret 2022, LPKR juga meluncurkan Brava Homes, produk rumah tapak dengan harga jual rata-rata (Average Selling Price) lebih tinggi di Lippo Village. Klaster pertama seri ini, yaitu Brava @ Himalaya, sekitar Rp4,1 miliar per unit dan total 12 unit Brava @ Himalaya terjual habis yang membuktikan kesuksesan LPKR memperluas penetrasi pasar.

Selain itu, pencapaian prapenjualan di kuartal pertama 2022 didukung juga oleh meningkatnya permintaan terhadap proyek-proyek yang sudah selesai seperti Holland Village Jakarta dan Embarcadero Bintaro. Permintaan terhadap Holland Village Jakarta dan Embarcadero Bintaro meningkat 5 kali lipat sejak kuartal pertama 2021.

"Untuk mencapai target prapenjualan 2022 yang sebesar Rp5,2 triliun, LPKR berencana untuk terus meluncurkan klaster produk rumah tapak dan unit komersil sekaligus memperluas jangkauan pasar ke segmen kelas atas dan apartemen mid rise," tutur John.

Dia menambahkan, bisnis properti awal tahun ini cukup baik untuk LPKR bisa mencapai target sebesar Rp5,2 triliun dengan membukukan angka pra penjualan sebesar Rp1,21 triliun kuartal ini.

"Kami akan terus membangun momentum untuk meluncurkan produk-produk real estat di beberapa bulan ke depan. Kami tetap berkomitmen untuk menyediakan hunian berkualitas dengan harga terjangkau. Kami terus melihat permintaan yang kuat dari pemilik rumah pertama untuk proyek hunian kami, Cendana Homes di Lippo Village dan Waterfront Estates di Cikarang," ungkapnya.

Selain itu, LPKR juga melihat kesempatan yang besar untuk memperluas penetrasi pasar dengan memperkenalkan produk-produk baru dengan harga yang beragam. Peluncuran seri Brava Homes yang sukses menandai awal tahun yang positif bagi bisnis properti perseroan.

PT Intiland Development Tbk (DILD)

PT Intiland Development Tbk (DILD) melaporkan hasil pencapaian kinerja penjualan pada kuartal I/2022 dengan pembukuan marketing sales Rp500 miliar, atau meningkat 61 persen dibandingkan perolehan periode yang sama 2021 sebesar Rp310 miliar.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono menjelaskan meningkatkan kinerja penjualan Perseroan disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, faktor pasar properti yang mulai membaik dan faktor lainnya karena meningkatnya penjualan dari segmen perumahan dan kawasan industri.

“Secara umum pasar properti berangsur-angsur membaik. Keyakinan masyararakat sudah mulai pulih dan kembali melakukan pembelian. Sentimen pasar tumbuh positif,” jelas Archied.

Archied menilai kondisi pasar properti sepanjang tiga bulan pertama tahun ini lebih kondusif dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan produk properti dalam tren meningkat, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen yang ingin memanfaatkan sejumlah insentif kebijakan Pemerintah.

Dari segi segmen usaha, pengembangan perumahan mencatatkan kontribusi marketing sales terbesar senilai Rp254 miliar atau 51 persen dari keseluruhan.

Kontributor berikutnya berasal dari penjualan di segmen kawasan industri senilai Rp190 miliar atau memberikan kontribusi 38 persen. Sementara segmen pengembangan mixed-use & high rise memberikan kontribusi 11 persen dengan membukukan marketing sales Rp57 miliar.

PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS)

Pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), meraih prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp615 miliar di kuartal pertama 2022.

Direktur DMAS Tondy Suwanto menyebutkan, capaian tersebut sudah menyumbang sekitar 34,2 persen dari target marketing sales sepanjang 2022 sebesar Rp1,8 triliun. Capaian marketing sales Perseroan di awal tahun 2022 ini terutama berasal dari penjualan lahan industri.

“Pada kuartal pertama 2022, Perseroan menjual 16,8 hektar lahan industrinya. Di samping itu, terdapat juga penjualan segmen komersial dan hunian,” kata Tondy.

Lebih lanjut Tondy Suwanto menambahkan bahwa beberapa proses negosiasi jual beli telah berlangsung sejak 2021, namun mengalami hambatan karena pembatasan mobilitas akibat pandemi yang berlangsung.

“Di awal 2022 ini, kami telah berhasil menyelesaikan beberapa transaksi yang tertunda akibat pandemi di tahun sebelumnya. Kami mengupayakan untuk menyelesaikan beberapa proses negosiasi dan transaksi lainnya di sisa tahun ini yang tentunya akan menambah raihan marketing sales perseroan,” ungkap Tondy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper