Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Marga (JSMR) Spin Off Tol Trans Jawa Rp16,34 Triliun, Mau IPO 2023

Berdasarkan laporan keuangan audited 31 Desember 2021, nilai transaksi pemisahan divisi tol Trans Jawa ini mencapai Rp16,34 triliun. Spin off ditargetkan selesai 1 Juli 2022.
Rest area jalan tol Trans Jawa./Antara/Oky Lukmansyah
Rest area jalan tol Trans Jawa./Antara/Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jalan tol PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2021. RUPST menyepakati seluruh laba menjadi laba ditahan sehingga tidak ada pembagian dividen dan pengesahan dimulainya proses spin off atau pemisahan anak usaha divisi tol Trans Jawa, PT Jasa Marga Transjawa Tol (JTT).

“Mengikuti hasil RUPST, kebijakan dividen diputuskan semuanya menjadi laba ditahan. Sehingga dividen Rp0 tahun ini,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko JSMR Ade Wahyu dalam konferensi pers, Rabu (27/4/2022).

Seiring dengan kebijakan dividen ini, RUPS Jasa Marga menyepakati spin off atau pemisahan divisi tol Trans Jawa ke anak perusahaannya, PT Jasa Marga Transjawa Tol (JTT) yang 99 persen sahamnya dimiliki oleh JSMR.

Spin off ini sebagaimana diamanatkan dalam RUPST tadi, harus selesai 1 Juli 2022. Tinggal 2 bulan lagi. Proses spin off ini nilainya kurang lebih sepertiga dari aset kami, sementara dari sisi pendapatan kurang lebih hampir 45 persen,” lanjutnya.

Ade mengemukakan kebijakan spin off merupakan bagian dari program refinancing dan recycling asset Perusahaan. Nantinya, spin off akan diikuti dengan rencana penawaran publik perdana atau IPO dalam rangka penghimpunan dana.

Ade mengatakan IPO anak perusahaan bakal mendukung rencana perusahaan untuk mengembangkan ruas-ruas tol baru. Sampai saat ini, setidaknya ada 5 ruas tol yang berada dalam pipeline dengan kebutuhan belanja modal atau capex sebesar Rp42 triliun sampai 2024 mendatang.

“Kami melakukan spin off untuk mendukung keberlanjutan bisnis dan juga memberikan kontribusi positif bagi pengembangan Perseroan, terutama dalam rangka untuk masuk membiayai beberapa pipeline jalan tol baru ke depan,” kata Direktur Bisnis JSMR Reza Febriano pada kesempatan yang sama.

Mengacu pada nilai buku laporan keuangan yang telah diaudit per 31 Desember 2021, nilai pengalihan disebut Reza mencapai Rp16,34 triliun. Nilai ini berpotensi berubah dan mengacu pada laporan per semester I/2022, seiring dengan penandatanganan nota pemisahan pada 1 Juli 2022.

Selanjutnya, Reza mengatakan spin off akan diikuti dengan aksi penggalangan dana, termasuk IPO JTT.

“Pelaksanaannya sementara direncanakan pada awal 2023. Kami berupaya bisa terealisasi kurang lebih pada kuartal I/2023,” kata Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper