Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergantian Konstituen, Kinerja Indeks Bisnis-27 Bakal Semakin Bertenaga

Analis mengatakan performa positif indeks Bisnis-27 sebagian besar ditopang oleh kenaikan saham-saham dari dua sektor, yakni perbankan dan komoditas.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja indeks Bisnis-27 diperkirakan semakin positif setelah adanya pergantian sejumlah anggota konstituen.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio memaparkan performa positif indeks Bisnis-27 sebagian besar ditopang oleh kenaikan saham-saham dari dua sektor, yakni perbankan dan komoditas.

Ia memaparkan, saham perbankan seperti BBNI, BBRI, BMRI dan BBCA mendapatkan perhatian dari investor karena kinerja apik di tahun 2021 sampai kuartal I/2022 ini. Sementara itu, saham sektor komoditas seperti ANTM, ASII, ADRO, MDKA, PTBA dan UNTR juga mencatatkan kinerja positif seiring dengan tren kenaikan harga komoditas.

“Saham-saham yang keluar dari Bisnis 27 kemungkinan disebabkan oleh tingkat likuiditas dan volume transaksi yang belum maksimal, karena saham-saham yang terdepak ini masih menorehkan kinerja yang cukup baik seperti TPIA, MIKA, JPFA dan AALI,” katanya saat dihubungi, Senin (25/4/2022).

Frankie menuturkan, saham-saham pengganti yang masuk ke indeks Bisnis 27 tergolong cukup baik dan mencatatkan pertumbuhan kinerja. Beberapa saham yang baru masuk yang juga mencatat pertumbuhan kinerja yang signifikan seperti HEAL, INCO dan PGAS.

Selain itu, saham – saham baru tersebut juga tergolong unik karena berasal dari beragam sektor. Tercatat, ada saham BFIN dari finansial, HEAL dari kesehatan, INCO dan PGAS dari sektor komoditas yang memiliki varian produk yang berbeda.

“Selain itu, ada INDF dan UNVR dari konsumer, MNCN dari bisnis televisi dan media dan TBIG dari infrastruktur komunikasi,” jelasnya.

Menurutnya, satu kesamaan dari penghuni baru indeks tersebut adalah prospek pertumbuhannya yang menjanjikan. Hal tersebut seiring  dengan relevansi saham – saham tersebut terhadap kebutuhan masyarakat.

Ia mencontohkan, saham yang didukung oleh ekonsistem TV digital tahun ini. Sementara itu, INCO dan PGAS masih ditopang oleh kenaikan harga komoditas. Kemudian, saham BFIN akan dipengaruhi  oleh kenaikan penyaluran kredit serta pertumbuhan daya beli masyarakat seiring dengan kelanjutan pemulihan ekonomi.

Selanjutnya, Frankie mengatakan investor dapat mencermati saham PGAS dan BFIN dari kedelapan penghuni baru indeks Bisnis 27. Menurutnya, saham PGAS masih menarik karena cukup tingginya permintaan gas seiring dengan imbas isu geopolitik Ukraina-Rusia yang menghambat pasokan gas dunia.

Sementara itu, BFIN menorehkan laba bersih yang gemilang pada tahun lalu. Hal ini bisa menjadi pertimbangan investor dalam melirik dividen yang bakal dibagikan tahun ini.

“Perseroan mulai gencar memasuki ekosistem bisnis e-commerece dengan platform pendaanan bersama atau P2P Lending,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper