Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Targetkan Dana IPO Cilacap Samudera (ASHA) Rp156 Miliar, Buat Apa Saja?

PT Cilacap Samudera Fishing Industri Tbk. (ASHA) menargetkan dana hasil IPO antara Rp125 miliar--Rp156,25 miliar untuk modal kerja hingga akuisisi perusahaan.
Nelayan mengangkut ikan hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/4/2020). Harga ikan di daerah ini turun dari rata-rata Rp450 ribu menjadi Rp300 ribu - Rp250 ribu per keranjang akibat minimnya permintaan pasar serta melimpahnya hasil tangkapan. - ANTARA
Nelayan mengangkut ikan hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/4/2020). Harga ikan di daerah ini turun dari rata-rata Rp450 ribu menjadi Rp300 ribu - Rp250 ribu per keranjang akibat minimnya permintaan pasar serta melimpahnya hasil tangkapan. - ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – PT Cilacap Samudera Fishing Industri Tbk. (ASHA) menargetkan dana hasil IPO antara Rp125 miliar--Rp156,25 miliar untuk modal kerja hingga akuisisi perusahaan.

Direktur Operasi dan Keuangan Cilacap Samudera Fishing Industri Henry Sutioso menjelaskan dana hasil initial public offering (IPO) akan digunakan meningkatkan persediaan ikan perusahaan.

"Hal ini guna tetap memperkuat lini bisnis utama perdagangan ikan dan menjalankan bisnis perkapalan yang saat ini membutuhkan modal kerja," terangnya dalam paparan publik, Senin (25/4/2022).

Berdasarkan prospektus, dana hasil IPO sebesar Rp75 miliar digunakan sebagai modal kerja perseroan untuk pembelian persediaan ikan. Selanjutnya, sebesar Rp28 miliar digunakan pembelian 99,97 persen saham PT Jembatan Lintas Global (JLG) yang bergerak dalam bidang perikanan.

JLG lanjutnya merupakan perusahaan perikanan yang bergerak di bidang distribusi juga pengolahan hasil perikanan. Harapannya, akuisisi ini dapat menambah nilai (value added) bagi perusahaan.

"Akuisisi JLG, kami menargetkan akuisisi pendapatan dari sumbangsih JLG antara 18--20 persen terhadap total pendapatan nantinya," urainya.

Direktur Utama Cilacap Samudera Fishing Industri William Sutioso mengungkapkan cukup yakin dengan performa perusahaan di pasar perikanan. Alasannya, emiten berkode ASHA ini memiliki fasilitas bisnis perikanan terintegrasi.

"Kami terintegrasi dengan jaringan supplier dan komunitas nelayan lokal, kami mengamati produk perikanan, permintaan cukup besar di dunia, terbukti selama pandemi Covid-19 dari 2020 sampai dengan 2021 permintaan tinggi, itu juga sebagian besar belum dapat kami penuhi," jelasnya.

William melanjutkan alasan akuisisi JL salah satunya karena keterbatasan di wilayah Jakarta, perseroan ingin ekspansi ke value added produk seafood.

Pasar ini menurutnya, cukup besar terutama pandemi berangsur pulih di negara barat dan tujuan turis memiliki peningkatan permintaan produk perikanan.

"Kami berinisiatif akuisisi JLG karena satu itu lokasi di Jawa Timur, sebagai sentral logistik Indonesia tengah dan timur, cukup strategis, industri perikanan padat karya. Kami juga perhatikan efisiensi biaya, di daerah Kab. Lamongan [lokasi perusahaan] UMR masih terjangkau, sehingga kami mengambil keputusan akuisisi di jawa timur, PT Jembatan Lintas Global," ungkapnya.

Saat ini, ASHA memiliki 21 kapal ikan tangkap dengan variasi ukuran 100--300 GT, serta 1 unit kapal tanker.

ASHA memiliki dua unit pengolahan ikan dan cold storage. Pertama PPS Nizam Zachman Muara Baru di Jakarta dengan fasilitas cold storage 1.500 ton. Air Blast Freezer (ABF) berkapasitas 7MT/hari dan gudang logistik hingga bengkel.

Kedua, unit pengolahan ikan dan cold storage PPS Kendari dengan fasilitas pabrik es berkapasitas 30 ton per hari. ABF kapasitas 60 ton/hari, cold storage berkapasitas 1.100 ton serta gudang logistik dan bengkel.

ASHA juga memiliki galangan kapal di Cilacap, Jawa Tengah dengan kapasitas 10 kapal, 5 jalur rel, gudang logistik hingga bengkel.

"Kami rata-rata untuk saluran distribusi di luar negeri importir wholesalers di semua negara, di market domestik kami ada distribusi channel sendiri. Kerja sama dengan saluran distribusi di daerah termasuk akuisisi JLG bisa menambah distribusi ke pasar Jawa Tengah dan Jawa Timur," terangnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper