Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ambruk 1 Persen Lebih Sekalipun Investor Asing Net Buy Rp3,28 Triliun

Sebanyak 102 saham menguat, 276 saham melemah, dan 164 saham diperdagangkan stagnan pagi ini.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke zona merah pagi ini, Senin (25/4/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG anjlok 1,23 persen atau 90.37 poin ke 7.138,09 pada pukul 09.03 WIB. Indeks terus menukik ke bawah sejak pertama kali dibuka.

Sebanyak 102 saham menguat, 276 saham melemah, dan 164 saham diperdagangkan stagnan pagi ini. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp9.387 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli bersih di seluruh pasar senilai Rp3,28 triliun sedangkan aksi beli di pasar reguler sebesar Rp7,63 miliar.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia TBk. (BBRI) menjadi saham yang paling banyak diborong investor asing pagi ini senilai Rp10,9 miliar. Sayangnya, harga saham BBRI tetap turun 1,47 persen atau 70 poin ke harga 4.680.

Selanjutnya, saham PT Adaro Minerals Indonesia (ADMR) juga menjadi sasaran aksi beli investor asing yakni senilai Rp8,5 miliar. Harga saham ADMR tercatat tetap turun 5,37 persen ke level Rp2.290 per saham.

Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menjadi saham terbanyak ketiga yang diincar asing dengan net buy sebesar Rp8,2 miliar. Saham BBTN mengawali perdagangan dengan bergerak turun 0,56 persen ke harga Rp1.765 per saham.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan tekanan jual di Bursa Efek Indonesia diperkirakan berlanjut menyusul kejatuhan tajam Indeks DJIA di Jumat pekan lalu sebesar 2,82 persen atau menjadi penurunan terburuk harian sejak Oktober 2020.

"Penurunan tersebut akibat kekhawatiran atas akan terjadinya stagflasi, mengecewakannya earnings emiten dan naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun mengantisipasi kenaikan FFR di bulan Mei sebesar 50 bps, menjadikan Indeks DJIA turun selama 4 minggu berturut-turut," paparnya dalam riset, Senin (25/4/2022).

Edwin memperkirakan IHSG akan turun Senin ini diperparah dengan jatuhnya harga komoditas hampir semua berbalik mulai dari harga minyak, batu bara, nikel, dan timah di tengah jatuhnya indeks EIDO sebesar 1,56 persen.

Indeks diperkirakan bergerak di rentang 7.173-7.272. Kendati demikian, berikut emiten yang mendapatkan rekomendasi beli yakni JSMR, BBTN, ASII, AALI, INDF, UNTR, BYAN, dan BJBR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper