Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Target Tambah 1.000 Gerai Anyar Tahun Ini

Alokasi belanja modal AMRT untuk penambahan gerai Alfamart ditetapkan di angka Rp3,4 triliun hingga Rp3,5 triliun.
Tampilan gerai Alfamart, minimarket yang dikelola PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT)./alfamart.co.id
Tampilan gerai Alfamart, minimarket yang dikelola PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT)./alfamart.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel pengelola jaringan minimarket Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menargetkan dapat menambah 800—1.000 gerai baru pada 2022. Perusahaan tercatat telah membuka 317 gerai baru per kuartal I/2022.

Corporate Secretary AMRT Nur Rahman mengatakan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk penambahan gerai ditetapkan di angka Rp3,4 triliun hingga Rp3,5 triliun. Perusahaan akan fokus pada ekspansi gerai di wilayah luar Jawa.

“Untuk 2022, Perseroan memiliki target untuk membuka di kisaran 800 sampai 1.000 gerai baru dengan capex yang dialokasikan sebesar Rp3,4 triliun sampai Rp3,5 triliun. Untuk gerai baru Perseroan berfokus pada lokasi di luar pulau Jawa yang potensinya masih besar,” kata Nur Rahman ketika dihubungi, Senin (25/4/2022).

Adapun untuk momen Ramadan dan Lebaran tahun ini, AMRT menargetkan kenaikan penjualan sebesar 20 persen sampai 25 persen dibandingkan dengan tahun lalu, seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat di tengah pemulihan ekonomi.

Sebagaimana diwartakan Bisnis sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Maret 2022 tetap tumbuh positif, meski melambat dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2022 yang diperkirakan sebesar 204,0.

“Secara tahunan, penjualan eceran Maret 2022 diperkirakan tetap tumbuh, yaitu sebesar 8,6 persen secara tahunan [year-on-year/yoy], atau lebih rendah dari 12,9 persen yoy pada Februari 2022,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam siaran pers, Senin (11/4/2022). 

Kelompok yang tercatat tetap tumbuh tinggi pada Maret 2022 antara lain bahan bakar kendaraan bermotor, serta makanan, minuman, dan tembakau.

AMRT tercatat membukukan kenaikan laba yang signifikan sepanjang 2021. Kenaikan ini didorong oleh naiknya pendapatan perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk mencapai Rp1,95 triliun pada 2021, naik 83,79 persen dibandingkan dengan capaian 2020 sebesar Rp1,06 triliun.

Pendapatan bersih AMRT tercatat naik 11,97 persen secara tahunan, dari Rp75,82 triliun pada 2020 menjadi Rp84,90 triliun pada 2021. Pendapatan segmen makanan naik dari Rp50,26 triliun menjadi Rp58,98 triliun dan pendapatan dari nonmakanan naik dari Rp25,52 triliun menjadi Rp25,90 triliun.

Berdasarkan lokasi operasional, wilayah Jawa di luar Jabodetabek menjadi penyumbang terbesar pendapatan yakni Rp32,67 triliun. Kemudian disusul kawasan luar Jawa Rp27,97 triliun, dan Jabodetabek sebesar 24,75 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper