Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar AS Melesat, Harga Emas Anjlok

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange ditutup merosot 13,9 poin atau 0,71 persen ke level US$1.934,3 per troy ounce.
Emas batangan/Bloomberg
Emas batangan/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas anjlok pada akhir perdagangan Jumat (22/4/2022),  menyusul penguatan dolar AS yang dipicu sikap hawkish Federal Reserve dalam memperketat kebijakan moneternya guna mengendalikan inflasi.

Dilansir Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange ditutup merosot 13,9 poin atau 0,71 persen ke level US$1.934,3 per troy ounce.

Sepanjang pekan ini, harga emas berjangka telah anjlok 2, penurunan tak terduga setelah melonjak pada Senin (18/4) ke level tertinggi enam pekan di US$2.003 per troy ounce.

Emas melemah setelah indeks dolar AS ditutup melonjak 0,54 persen ke 101,12, level tertinggi sejak Juni 2020. Adapun imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun mendekati level tertinggi sejak Desember 2018.

Analis platform perdagangan daring OANDA Craig Erlam mengatakan inflasi yang tinggi dan lingkungan ekonomi yang tidak pasti telah sangat mendukung untuk logam kuning.

“Saya tidak berharap itu berubah. Tetapi, semakin ketatnya harga di pasar, semakin banyak resistensi yang akan kita lihat pada reli emas," ungkap Erlam seperti dikutip Antara, Sabtu (23/4/2022).

Investor kini tengah mempertimbangkan dampak jangka panjang dari sikap hawkish Federal Reserve AS, sehingga mendorong dolar lebih tinggi dan memberikan tekanan pada emas.

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS yang dirilis oleh S&P Global pada Jumat (22/4/2022) meningkat menjadi 59,7 pada April dari 58,8 pada Maret. Ini merupakan level tertinggi tujuh bulan dan di atas perkiraan para ekonom 58,2.

Namun demikian, PMI sektor jasa AS dari S&P Global turun menjadi 54,7 pada April dari 58,0 pada Maret, sehingga membatasi penurunan harga emas lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper