Analis: Wajar Saham Terkoreksi, Prospek Bisnis GOTO Menjanjikan

Gabungan Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial merupakan ekosistem digital terbesar di Indonesia yang dikenal dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Foto: dok. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk
Foto: dok. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham anyar PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (Grup GoTo) mengalami fluktuasi setelah hampir dua pekan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun demikian, anomali pergerakan harga itu dinilai wajar oleh sejumlah analis karena fundamental perusahaan yang mengusung tema new economy ini sangat menjanjikan.

Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan kode GOTO terpantau naik tipis ke level Rp340 pada akhir perdagangan sesi II Kamis kemarin (21/4/2022) . Sejak perdagangan dibuka, harga sempat menyentuh level tertinggi Rp340 dengan nilai turnover sebesar Rp565,10 miliar hingga akhir perdagangan.

Dalam sepekan terakhir, saham GOTO mengalami koreksi sebesar 9,09 persen. Kapitalisasi pasar perseroan tercatat Rp402,68 triliun. Pada perdagangan Jumat pagi ini (22/4), saham GOTO bergerak di level Rp 340/saham.

Kendati demikian, ada kabar baik bagi saham emiten raksasa teknologi tersebut. Investor asing terpantau stabil terus melakukan aksi beli bersih saham GOTO. Jumat pagi ini, asing memborong saham GOTO Rp 33 miliar. Dalam sepekan terakhir, tercatat investor asing melakukan net buy saham GOTO sebesar Rp56miliar dan sejak listing di BEI 11 April lalu investor asing memborong saham GOTO Rp 526 miliar di seluruh pasar.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, menjelaskan bahwa fluktuasi harga saham GOTO setelah listing di BEI pada 11 April 2022 ini lebih disebabkan oleh mekanisme pasar.

“[Saham GOTO] bagus untuk buy and hold? Tentu saja. Kami melihat perusahaan ini menjanjikan dan mempunyai dampak terhadap kehidupan masyarakat,” kata Nico, Kamis (21/4/2022).

Walaupun kinerja keuangan GOTO saat ini masih mengalami kerugian, lanjut Nico, perseroan masih memiliki prospek bisnis yang cerah di masa depan. Pasalnya, gabungan Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial merupakan ekosistem digital terbesar di Indonesia yang dikenal dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Belum lagi, opsi greenshoe juga belum sepenuhnya dieksekusi oleh agen broker yang telah ditunjuk GOTO yaitu PT CGS-CIMB Sekuritas. Adapun, GOTO menunjuk perusahaan sekuritas tersebut untuk melakukan stabilisasi harga.

“Sehingga, CGS-CIMB Sekuritas masih memiliki ruang cukup besar untuk. melakukan intervensi,” imbuh Nico.

Namun demikian, Nico mengingatkan bahwa pergerakan harga saham tidak melulu didasari oleh ekspektasi dan persepsi investor terhadap kinerja fundamental perusahaan. Faktor perilaku (behaviour) investor juga menjadi sentimen yang menggerakkan harga saham GOTO.

“Ketika ada koreksi harga 2-3 persen, pelaku pasar dan investor akan lebih waspada. Mereka tanpa sengaja mungkin atau tidak memikirkan dengan baik saat melakukan penjualan,” jelas Nico.

Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy juga masih merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga Rp436. Rekomendasi itu diberikan melihat pertumbuhan GOTO berada di atas rata-rata pertumbuhan industrinya.

“Kami yakin GOTO pantas mendapatkan valuasi premium dari industri karena merupakan ekosistem yang unik [Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial,” kata Jimmy.

Dilansir dari laporan yang diterbitkan beberapa waktu lalu, Sucor Sekuritas memperkirakan bisnis GOTO akan terus bertumbuh di masing-masing lini bisnisnya hingga dapat mencetak pendapatan bersih Rp20,5 triliun pada 2024. Percepatan digitalisasi di Indonesia akan menjadi salah satu katalis bagi bisnis GOTO seiring dengan meningkatkan permintaan atas layanan digital dari populasi yang melek teknologi.

GoTo Gojek Tokopedia resmi go public di BEI pada 11 April 2022. Perseroan melepas sebanyak 40,62 miliar saham dengan harga penawaran Rp338.

Secara total, GOTO mengantongi dana segar mencapai Rp15,8 triliun dalam aksi korporasi itu yang terdiri dari Rp13,7 triliun dari penawaran umum perdana saham (IPO) dan Rp2,1 triliun dari opsi penjatahan lebih (greenshoe).

Nilai emisi IPO GOTO merupakan yang terbesar ketiga di Asia dan kelima di dunia sejak awal 2022. Ke depannya, GOTO berencana menggunakan dana IPO untuk melakukan ekspansi lewat pengembangan produk, infrastruktur layanan, mendorong program loyalitas, hingga berinvestasi di kawasan dengan potensi pertumbuhan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper