Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presdir Astra (ASII) Sebut Investasi di RS Hermina (HEAL) Baru Permulaan, Ada Akuisisi Lagi?

Sektor kesehatan bagi Astra (ASII) menarik tak hanya dari sisi komersil, tetapi perusahaan punya kesempatan berkontribusi aktif dalam membantu peningkatan pelayanan kesehatan.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Djony Bunarto Tjondro. Istimewa
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Djony Bunarto Tjondro. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk. (ASII) mengungkapkan kuncuran investasi pada PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) merupakan langkah awal perseroan di industri kesehatan. 

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menjelaskan menuturkan cukup serius menggarap investasi di sektor kesehatan pada tahun ini.

"Sektor kesehatan bagi kami menarik tak hanya dari sisi komersil, tetapi Astra punya kesempatan berkontribusi aktif dalam membantu peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia," katanya dalam RUPST, Rabu (20/4/2022).

Pembelian saham RS Hermina lanjutnya merupakan langkah kecil di awal masuknya perseroan ke industri kesehatan.

"Langkah di Hermina merupakan langkah kecil di awal, ini kami banyak kajian, bukan hanya RS, sektor kesehatan sangat cukup luas kami kajian seluruh subsektor kesehatan, ada rencana belum bisa sampaikan saat ini," terangnya.

Group Astra International membuat gebrakan di awal kuartal II/2022. Melalui jalur suntikan modal langsung, konglomerasi yang membidani otomotif hingga jasa keuangan itu memborong 30 juta lembar saham HEAL.

Saham HEAL yang digenggam Astra memiliki nominal Rp20. Sedangkan harga pelaksanaan berada di jalur premium yakni Rp1.500 per saham

Kepemilikan ASII di HEAL relatif kecil. Jumlah saham Hermina setelah private placement menjadi 14,92 miliar saham. Dengan kata lain, kepemilikan 30 juta saham oleh ASII setara dengan 0,2 persen.

Bisnis kesehatan ASII sendiri dengan masuk ke Hermina semakin luas. Pada tahun lalu ASII melakukan injeksi skala raksasa di startup kesehatan HaloDoc. Nilainya lebih dari Rp508 miliar atau sekitar US$35 juta.

"Investasi Astra di Halodoc diharapkan dapat mendukung Halodoc dalam mengatasi tantangan sehubungan dengan akses layanan kesehatan di Indonesia khususnya pada masa pandemi masih berlangsung hingga saat ini, selain untuk terus memberikan solusi inovatif yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan jutaan masyarakat Indonesia," tulis perusahaan dalam laporan tahunannya yang terbit 29 Maret 2022 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper