Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPST Wika Beton (WTON) Sepakat Tebar Dividen Rp16,56 Miliar

Wika Beton (WTON) membagian dividen dengan rasio 20 persen dari laba bersih 2021.
PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WIKA Beton) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021 pada Senin, 18 April 2022 di WIKA Tower 2, Jakarta/Dok.Perusahaan.
PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WIKA Beton) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021 pada Senin, 18 April 2022 di WIKA Tower 2, Jakarta/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp16,56 miliar atau setara Rp1,90 per saham.

Pembagian dividen ini telah disepakati pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) WTON yang diselenggarakan pada hari ini, Senin (18/4/2022).

“RUPST menetapkan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021 yaitu sebesar Rp82,91 miliar dengan rincian sebesar 20 persen dari laba bersih untuk dividen tunai,” jelas Sekretaris Perusahaan WTON Yuherni Sisdwi R dalam keterangan resmi, Senin (18/4/2022).

Adapun sisa 80 persen dari laba bersih 2021 atau senilai Rp66,35 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya. Tata cara dan tanggal pembagian dividen akan diumumkan kemudian. 

Tahun 2021 merupakan tahun penuh tantangan seiring dengan munculnya varian baru Covid-19 yang membawa dampak signifikan bagi pergerakan ekonomi nasional.

Meski demikian, kata Yuherni, Wika Beton tetap menunjukkan kapasitas mumpuni dalam menerapkan strategi dan terobosan dengan mencatatkan omzet kontrak baru sebesar Rp5,21 triliun, penjualan sebesar Rp4,31 triliun, dan laba bersih terealisir sebesar Rp81 miliar pada 2021.

Sementara itu, arus kas Wika Beton dari aktivitas operasi dapat mencatatkan surplus sebesar Rp44,40 miliar. Sementara itu, arus kas dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp183,79 miliar dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp336,06 miliar. Dengan demikian, kas bersih akhir tahun 2021 sebesar Rp1,74 triliun.

Beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru hingga Desember 2021 didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 67,93 persen, disusul proyek di sektor properti sebesar 17,63 persen, kemudian sisanya berasal dari sektor energi sebesar 11,23 persen, sektor industri sebesar 2,53 persen, dan sektor pertambangan sebesar 0,58 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper