Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham AKRA Ditargetkan Tembus Rp1.050 Usai Laba Bersih Melejit

Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) direkomendasikan beli dengan target harga Rp1.050.
Entitas anak PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) pengelola KEK JIIPE, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani perjanjian sewa tanah jangka panjang./ AKRA.
Entitas anak PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) pengelola KEK JIIPE, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), dan PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani perjanjian sewa tanah jangka panjang./ AKRA.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) direkomendasikan beli dengan target harga Rp1.050.

AKRA masih dinilai cukup menarik pada tahun 2022 seiring dengan potensi pertumbuhan kinerja dari segmen distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan kawasan industri.

Sepanjang tahun 2021, AKRA mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif. Dikutip dari laporan keuangan perusahaan pada Senin (18/4/2022), AKRA tercatat membukukan peningkatan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan dan pendapatan sewa sebesar Rp25,7 triliun di 2021. Pendapatan tersebut meningkat 45,11 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp17,7 triliun.

Beban pokok penjualan dan pendapatan perseroan juga meningkat 49,44 persen dari Rp15,6 triliun di 2020, menjadi Rp23,4 triliun di 2021. Meski beban pokok meningkat, perseroan tercatat masih mampu membukukan laba bruto 11,96 persen menjadi Rp2,29 triliun, dari Rp2,04 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Dengan kinerja tersebut, perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,11 triliun. Laba bersih ini naik 20,22 persen dari Rp925 miliar secara tahunan.

Terkait hal tersebut, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio memaparkan, jika dirinci secara detail, pertumbuhan kinerja AKRA ditopang oleh pendapatan dari perdagangan dan distribusi BBM dan juga dari kimia dasar yang mencapai Rp23,7 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sekitar 46 persen bila dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp16,2 triliun.

“Hal ini tak terlepas dari momen kenaikan harga komoditas dunia khususnya minyak bumi, yang turut diperkuat oleh permasalahan Geopolitik Ukraina-Rusia dan persoalan krisis energi global,” jelasnya.

Selanjutnya, pendapatan dari sektor kawasan Industri JIIPE yang telah berlabel Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK juga naik hampir 100 persen secara yoy, yakni sebesar Rp400 miliar. Meski demikian, penerimaan dari sektor ini terbilang masih kecil pada total pendapatan AKRA.

Frankie mengatakan, sektor kawasan industri ke depannya masih akan mencatatkan pertumbuhan penerimaan. Menurutnya, minat investor terhadap kawasan industri akan semakin besar mengingat status JIIPE yang dimiliki AKRA sebagai KEK.

Sektor lain yang dinilai Frankie memiliki prospek yang positif adalah kimia yang ditopang oleh kenaikan harga dan juga pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona.

Dengan prospek kinerja yang positif, Frankie merekomendasikan rating beli (buy) untuk AKRA dengan target harga pada level Rp1.050.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper