Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepincut Kinerja Anteraja, Boy Thohir Masuk Bisnis Logistik ASSA

Emiten logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatatkan pertumbuhan kinerja berkat segmen bisnis Anteraja.
Motor listrik yang digunakan oleh kurir AnterAja./istimewa
Motor listrik yang digunakan oleh kurir AnterAja./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatatkan pertumbuhan kinerja berkat segmen bisnis Anteraja.

ASSA mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif selama 2021, dengan catatan pendapatan melonjak hingga 68 persen. Pencapaian tersebut salah satunya didorong oleh pertumbuhan signifikan dari lini bisnis delivery express Anteraja yang telah berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan 248 persen, dan telah memberikan kontribusi laba untuk ASSA pada akhir 2021.

Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto mengungkapkan, langkah yang diambil Perseroan dalam memasuki bisnis logistik sejak tiga tahun setelah berdiri, mampu berkembang dan memberikan kontribusi yang positif untuk ASSA hingga saat ini.

Sejak awal berdiri, tren pendapatan ASSA selalu didominasi oleh bisnis rental yang diikuti oleh penjualan kendaraan bekas hingga Kuartal I/2021. Kemudian sejak Kuartal II/2021, pendapatan dari lini bisnis logistik yang terdiri dari ASSA Jasa Logistik dan Anteraja (Jasa Pengiriman) berhasil meningkat melebihi kontribusi pendapatan dari lini bisnis yang lain.

Sebagai catatan, pada 2021 ASSA mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 68 persen year on year (YoY), dari Rp3,0 triliun pada 2020 menjadi Rp5,1 triliun pada 2021.

Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp142,6 miliar atau meningkat 64 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp87,1 miliar.

Per Desember 2021, Anteraja menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan ASSA dengan kontribusi sebesar Rp2,8 triliun atau sekitar 54 persen dari total pendapatan ASSA sepanjang 2021.

Prodjo melanjutkan, pada 2021 Perseroan berhasil mempersiapkan proses IPO untuk salah satu anak usaha yaitu PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC).

“Ke depan, Autopedia (ASLC) akan berkembang menjadi online-tooffline used car dealer dengan brand Caroline dan bisnis jasa lelang melalui PT JBA,” terang Prodjo dalam keterangan pers, Kamis (14/4/2022).

Perseroan menargetkan pada tahun ini dapat menambah sekitar delapat cabang baru untuk showroom Caroline di beberapa kota di Indonesia. Diharapkan dengan upaya tersebut Autopedia juga dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik bagi ASSA di tahun ini.

“Kami bersyukur dapat mengakhiri tahun 2021 dengan pencapaian yang sangat baik. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan manajemen dalam memitigasi dampak dari Covid-19 dengan menciptakan inovasi-inovasi bisnis yang mampu beradaptasi dengan situasi selama pandemi berlangsung,” ujar Prodjo.

Dia menambahkan, dengan peluang yang ada serta kemampuan yang dimiliki, kami optimis ASSA masih akan melanjutkan pertumbuhan untuk tahuntahun berikutnya, dengan target pertumbuhan sekitar 30-40 persen pada 2022 ini.

 Sebelumnya, 

Garibaldi ‘Boy’ Thohir mengakuisisi 10 persen saham PT Tri Adi Bersama atau pengelola layanan Anteraja, anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA).

Menurut manajemen ASSA, Tri Adi Bersama menerbitkan 490.413 saham baru atau setara 10 persen dengan nilai transaksi Rp70,55 miliar. Seluruh saham tersebut dibeli oleh pihak ketiga, yakni Boy Thohir.

“Seluruh pemegang saham TAB yang sudah ada sebelumnya, akan mengesampingkan hak pre-emptive yang dimiliki untuk mengambil bagian saham atas penerbitan saham baru tersebut,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Rabu (13/4/2022).

Dengan dilakukannya transaksi TAB tersebut, maka kepemilikan saham ASSA dan pemegang saham lainnya menjadi terdilusi.

Sebelum transaksi struktur pemegang saham Anteraja, yakni ASSA sebanyak 55 persen, PT Roda Bangun Selaras 25 persen, dan Time Prestige Investments Limited 20 persen. Setelah transaksi, kepemilikan sahamnya menjadi ASSA 49,5 persen, Roda Bangun Selaras 22,5 persen, Time Prestige Investments Limited 18 persen, dan Garibaldi Thohir 10 persen.

Direksi ASSA menegaskan bahwa walaupun presentase kepemilikan saham ASSA terdilusi yang sebelumnya 55 persen menjadi 49,5 persen, ASSA tetap menjadi pengendali di TAB karena ASSA merupakan pemegang saham terbesar di TAB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper