Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Top Line dan Bottom Line Organon Pharma (SCPI) Menurun

Emiten farmasi, PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) mencetak penurunan kinerja top line dan bottom line sepanjang tahun pandemi Covid-19 pada 2021.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Organon Pharma Indonesia Tbk. (SCPI) mencetak penurunan kinerja top line dan bottom line sepanjang tahun pandemi Covid-19 pada 2021.

Berdasarkan laporan keuangan yang diaudit per 31 Desember 2021, emiten berkode SCPI ini mencatatkan pendapatan Rp2,15 triliun turun 25,37 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp2,89 triliun.

Beban pokok turut turun menjadi Rp1,94 triliun dari Rp2,46 triliun, sehingga laba bruto per 2021 merosot menjadi Rp212,46 miliar dari Rp429,21 miliar pada 2020.

Beban umum dan administrasi juga turut menurun menjadi Rp39,78 miliar dan beban penjualan juga turun menjadi Rp16,08 miliar. Perseroan mencatatkan laba sebelum pajak penghasilan Rp166,1 miliar pada 2021 turun dari Rp288,68 miliar pada 2020.

Walhasil, laba tahun berjalan sepanjang 2021 tercatat Rp118,69 miliar turun 45,64 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai Rp218,36 miliar.

Di sisi lain, SCPI mencatatkan penurunan liabilitas signifikan per 2021 menjadi Rp239,6 miliar dibandingkan dengan Rp766,07 miliar pada 2020.

Jumlah ekuitas SCPI mencapai Rp972,55 miliar per Desember 2021 naik dibandingkan dengan Rp832,2 miliar pada 2020.

Rinciannya, penurunan terjadi pada liablitas jangka pendek menjadi Rp204,34 miliar dari Rp740,61 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang naik tipis menjadi Rp35,25 miliar dari Rp25,45 miliar.

Dari jumlah aset, SCPI mencatat penurunan menjadi Rp1,21 triliun per 2021 dibandingkan dengan Rp1,59 triliun pada 2020.

Penurunan terjadi pada aset lancar menjadi Rp763,68 miliar dari Rp1,11 triliun, sedangkan aset tidak lancar turun menjadi Rp448,27 miliar dari Rp485,29 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper