Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Bagi-Bagi Dividen, Ini Saran Analis untuk Hindari 'Dividend Trap'

Pembagian dividen kerap membuat investor masuk ke dalam dividend trap atau jebakan dividen.
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten-emiten pasar modal bersiap membagikan sebagian laba yang diperoleh tahun lalu ke pemegang saham atau bagi-bagi dividen.

Akan tetapi, saat trading saham sehari-hari, pembagian dividen kerap membuat investor masuk ke dalam dividend trap atau jebakan dividen. Istilah dividend trap ini menggambarkan penurunan harga saham sehari setelah masa cum date.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan, investor yang memang berharap dividen setiap tahunnya atau investor jangka panjang, mungkin telah memiliki pilihan saham-saham mana yang rajin memberikan dividen, dengan besaran yang menarik. Dengan demikian, dividen yield saham tersebut bisa di atas deposito ataupun bunga obligasi.

"Namun, bagi investor jangka pendek tentunya perlu strategi untuk menghindari dividend trap. Salah satu strateginya yaitu melihat historikal besaran dividen emiten terkait dan juga melihat hasil laporan keuangan akhir tahun 2021, sehingga besarannya bisa diprediksi," kata Roger kepada Bisnis, Jumat (8/4/2022).

Menurutnya, jika besaran dividennya menarik, maka investor bisa memanfaatkan momentum tersebut dengan memperoleh gain sebelum cum dividen.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan, apabila investor mengincar dividen, maka yang harus diperhatikan adalah dividen yield terlebih dahulu, lalu fundamental perusahaan.

"Kita kan tidak mau hanya mengejar dividennya, tiba-tiba sahamnya turun. Kita ingin dapat dividen juga, tetapi, secara teknikal juga bagus," ujar Nico dihubungi terpisah.

Agar terhindar dari jebakan dividen ini, Nico menyarankan investor, khususnya investor jangka pendek atau day trader untuk menjual sahamnya ketika harganya tengah tinggi.

"Biasanya rata-rata saham yang sudah dapat dividen mengalami penurunan. Untuk investor jangka pendek, bisa jual ketika harganya sedang tinggi. Jadi harus diperhatikan momentumnya juga," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper