Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Masih Berpotensi Naik, Ini Rekomendasi Sahamnya

Harga batu bara akan menguntungkan bagi perusahaan yang memiliki tingkat ekspor besar.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara global masih berpotensi menguat, terutama setelah Uni Eropa kembali memberikan sanksi untuk larangan pembelian batu bara dari Rusia.

Kenaikan harga berkaitan dengan usulan sanksi kepada yang diberikan kepada Rusia. Usulan sanksi yang baru menyusul ketidakpastian tentang pengiriman gas di masa mendatang dari Rusia ke Uni Eropa, terutama setelah Rusia meminta pembelinya untuk membayar dengan mata uang rubel.

Para pembeli di Eropa akan meningkatkan permintaan pengiriman dari berbagai negara lain di dunia. Hal ini diperkirakan hal ini akan membawa keuntungan ke Australia dan Indonesia karena pembeli Eropa umumnya mencari pengimpor alternatif untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Juan Harahap mengatakan, dengan harga tinggi saat ini, harga batu bara akan menguntungkan bagi perusahaan yang memiliki tingkat ekspor besar. Apalagi harga rata-rata saat ini melebihi harga jual domestik tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan peraturan DMO.

“Berdasarkan catatan kami, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. [ITMG] memiliki porsi ekspor terbesar yaitu 76 persen, dibandingkan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. [ADRO] dan PT Bukit Asam Tbk. [PTBA] dengan porsi level masing-masing 72 persen dan 43 persen,” jelasnya dalam riset, dikutip Minggu (10/4/2022).

Selain harga batubara yang lebih tinggi, Mirae Asset Sekuritas juga melihat potensi kenaikan berasal dari produksi yang lebih tinggi dari penambang batu bara.

ADRO dan PTBA misalnya, menargetkan untuk meningkatkan volume produksi mereka masing-masing menjadi 59 juta ton atau naik 12 persen yoy dan 36 juta ton atau naik 21 persen yoy. Sementara itu, manajemen ITMG memperkirakan akan melihat sedikit peningkatan sebesar 19 juta ton atau naik 1,6 persen yoy pada 2022.

“Kami mempertahankan rating Overweight pada sektor batubara Indonesia dan memilih ITMG sebagai pilihan utama dengan target harga di 37.000,” tulis Juan.

Adapun, rekomendasi saham ITMG diberikan karena perusahaan tersebut sangat terkonsentrasi di bisnis batu bara termal, memiliki karakteristik batu bara kalori sedang hingga tinggi, memiliki porsi ekspor terbesar dalam cakupan Mirae Asset, dan memberikan hasil dividen yang tinggi.

Sementara itu, saham ADRO juga direkomendasikan beli dengan target harga di Rp3.700 dan PTBA dibeli dengan target harga di Rp4.500.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper