Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Pipa Naik, Laba Steel Pipe (ISSP) Melesat 176 Persen

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo membukukan peningkatan laba bersih hingga 176,4 persen, menjadi Rp486 miliar, dari Rp175,8 miliar yoy.
Pipa baja ERW Spindo telah digunakan di beberapa proyek jembatan, proyek konstruksi terutama untuk bangunan bentang lebar seperti bandara, stadion, dan aula, serta aplikasi struktur selubung bangunan. /Spindorn
Pipa baja ERW Spindo telah digunakan di beberapa proyek jembatan, proyek konstruksi terutama untuk bangunan bentang lebar seperti bandara, stadion, dan aula, serta aplikasi struktur selubung bangunan. /Spindorn

Bisnis.com, JAKARTA - PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo membukukan peningkatan laba bersih hingga 176,4 persen, menjadi Rp486 miliar, dari Rp175,8 miliar yoy.

Emiten berkode saham ISSP ini mencetak kinerja penjualan sebesar Rp5,37 triliun sepanjang 2021. Penjualan ini naik 42,46 persen dari tahun 2020 sebesar Rp3,7 triliun.

Peningkatan pendapatan perseroan ini didorong oleh penjualan lokal yang meningkat dari Rp3,45 triliun di 2020, menjadi Rp4,84 triliun di 2021, atau naik 36,89 persen.

Segmen penjualan yang menyumbang pendapatan terbesar kepada perseroan adalah penjualan pipa spiral sebesar Rp861,3 miliar, diikuti oleh penjualan pipa air Rp847,3 miliar, pipa mekanis Rp806,5 miliar, dan pipa hitam Rp733 miliar.

Begitu pula dengan penjualan ekspor yang naik 126,8 persen menjadi Rp532,6 miliar, dari Rp234,8 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy). Penjualan ekspor ini disumbang oleh penjualan pipa hitam sebesar Rp430,2 miliar, pipa air sebesar Rp52,9 miliar, dan pipa spiral sebesar Rp18,1 miliar.

Perseroan mampu mencetak peningkatan laba bruto 100,7 persen dari Rp558 miliar di 2020, menjadi Rp1,12 triliun sepanjang tahun 2021. Dengan peningkatan kinerja tersebut, laba bersih perseroan naik hingga 176,4 persen, menjadi Rp486 miliar, dari Rp175,8 miliar yoy.

Adapun hingga 31 Desember 2021, perseroan membukukan peningkatan aset menjadi Rp7,09 triliun, dari Rp6,07 triliun di 31 Desember 2020.

Jumlah liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp3,3 triliun di akhir 2021, dari Rp2,7 triliun di akhir 2020. Peningkatan jumlah liabilitas ini didorong oleh meningkatnya utang usaha menjadi Rp386,3 miliar, utang pajak Rp118,6 miliar, utang obligasi Rp101 miliar, dan utang sukuk ijarah sebesar Rp99 miliar.

Sementara itu jumlah ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp3,78 triliun sepanjang 2021, dari Rp3,33 triliun di akhir 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper