Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China 'Digembok', Harga Minyak Rontok

Harga minyak mentah jenis Brent menurun 13,5 persen sepanjang pekan, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) anjlok 12,8 persen.
Anjungan minyak di Teluk Meksiko, AS/ Bloomberg
Anjungan minyak di Teluk Meksiko, AS/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia membukukan penurunan mingguan terbesar dalam 2 tahun terakhir menyusul penurunan tingkat konsumsi di China akibat penerapan lockdown guna mencegah merebaknya Covid-19 varian Omicron.

Dilansir Bloomberg, harga minyak mentah jenis Brent menurun 13,5 persen ke US$104,39/barel, sementara minyak jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) rontok ke level US$99,27/barel, mengalami penurunan 12,8 persen sepanjang pekan ini.

Penurunan harga minyak tersebut adalah penurunan harga minyak jenis WTI yang terbesar sejak pekan kedua April 2020 ketika harga minyak jatuh hampir 20 persen. Sementara itu, untuk minyak jenis Brent menjadi yang terburuk sejak pertengahan Maret 2020, di mana saat itu penurunan harganya lebih dari 20 persen dalam seminggu. Kendati demikian, minyak jenis Brent maupun WTI masih mencatat kenaikan lebih dari 30 persen pada tahun ini.

Penyebab rontoknya harga minyak adalah situasi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, China, yang tengah ‘digembok’., sehingga menyebabkan menurunnya permintaan minyak bumi. Merebaknya pandemi Covid-19 varian omicron di China menyebabkan lockdown total di berbagai wilayah, termasuk penutupan pusat bisnis dan keuangan China, Shanghai.

Pasalnya, Shanghai menjadi episenter Covid-19 terburuk di China sejak masa awal pandemi. Jumlah penduduk terinfeksi harian kota itu melonjak dari kurang dari lima orang pada awal Maret menjadi lebih dari 6.300 orang pada Jumat (1/4/2022), berdasarkan data resmi pemerintah kota.

“Saat ini, situasi wabah parah dan kompleks, dan upaya pencegahan dan pengendalian sangat sulit dilakukan,” jelas Wu Qianyu, seorang pejabat di komisi kesehatan kota Shanghai, dikutip dari Bloomberg, Minggu (3/4/2022).

Sebagian besar penduduk tidak dapat segera meninggalkan rumah mereka, terlebih setelah pukul lima sore, tanpa adanya urgensi yang ditetapkan pemerintah.

“Orang-orang [yang positif Covid-19] dengan gejala ringan atau tanpa gejala diharuskan ditempatkan di bawah karantina pusat wajib untuk perawatan atau pemantauan di sebagian besar fasilitas darurat yang dibangun di gimnasium besar atau pusat pameran di sekitar kota. Jika orang tua dengan anak kecil dikirim ke karantina pusat, pihak berwenang akan mencoba membantu menemukan sukarelawan atau staf untuk merawat anak-anak yang ditinggalkan”, urai Zeng Qun, wakil kepala Biro Urusan Sipil Shanghai.

Aturan itu juga mengharuskan siapa pun yang tinggal di gedung tempat kasus Covid-19 dilaporkan untuk berdiam di rumah selama dua minggu. Sementara, penghuni gedung lain di kompleks yang sama dengan blok tempat pasien positif dilaporkan akan dikenai karantina rumah selama tujuh hari.

Berdasarkan data dari analis ANZ, Shanghai menyumbang sekitar 4 persen dari total konsumsi minyak di Negeri Panda. Sementara Rystad Energy memperkirakan konsumsi minyak di China bisa berkurang 200.000 barel/hari akibat pandemi Covid-19.

Rontoknya harga minyak mentah tersebut menjadi kabar baik, sebab tekanan inflasi akibat kenaikan harga energi bisa mereda. Pasalnya, kenaikan harga minyak mentah tersebut, diikuti dengan kenaikan harga gas alam dan batu bara yang menyebabkan inflasi di Uni Eropa, sehingga dikhawatirkan akan memicu stagflasi atau stagnannya pertumbuhan ekonomi dengan inflasi yang tinggi.

Sementara itu di Indonesia, tingginya harga minyak mentah sejak Februari 2022, menyebabkan pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter, dari sebelumnya Rp 9.000 per liter pada 1 April 2022 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper