Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Hari Ini Amblas, Tertekan Data Tenaga Kerja AS

Harga emas hari ini tertekan setelah rilis data pekerjaan AS mendorong dolar AS lebih tinggi.
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan replika emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk. pada hari perdagangan Selasa (8/9/2020) menurun dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi (2/4/2022) WIB hari ini dan mencatatkan penurunan mingguan.

Harga emas tertekan setelah data pekerjaan AS yang kuat mendorong dolar AS lebih tinggi dan mengencangkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan secara agresif menaikkan suku bunga, mengutip Antara.

Harga emas paling di Divisi Comex New York Exchange kontrak Juni, anjlok US$30,3 atau 1,55 persen menjadi ditutup pada US$1.923,70 per ounce. Harga emas merosot 1,8 persen untuk minggu ini, walaupun masih naik 6,9 persen pada kuartal I/2022.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (1/4/2022) bahwa Amerika Serikat menciptakan 431.000 pekerjaan pada Maret dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,6 persen dari 3,8 persen dan upah kembali meningkat. Ini mungkin mendukung kenaikan suku bunga bank sentral Federal Reserve (The Fed) yang agresif.

Data tersebut mendorong kenaikan dalam imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun AS dan dolar, membuat emas kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lainnya.

Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga mendorong harga emas lebih rendah, kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek. Karena itu akan diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Namun dia menambahkan bahwa "kebijakan (Fed) masih panjang untuk menjadi netral... dan emas akan terus cukup kuat."

Sementara itu negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri perang lima minggu antara Rusia dan Ukraina akan dilanjutkan bahkan ketika Ukraina bersiap untuk serangan lebih lanjut.

"Sementara krisis geopolitik tidak berlangsung selamanya, kami memperkirakan dampak sekunder dari krisis Rusia-Ukraina akan memberikan tingkat dukungan yang kuat untuk harga emas tahun ini," kata ANZ dalam sebuah catatan.

Penurunan harga-harga komoditas juga meredam harga emas. Harga minyak acuan AS turun di bawah US$100 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper