Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Ukraina Menuju Damai, IHSG Berpeluang Menguat ke 7.100

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat melanjutkan penguatannya berkat perdamaian Rusia dan Ukraina pada perdagangan Kamis (31/3/2022).
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan dapat melanjutkan penguatannya berkat perdamaian Rusia dan Ukraina pada perdagangan Kamis (31/3/2022).

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan, pelaku pasar akan fokus pada perkembangan negosiasi antara Rusia-Ukraina. Tercapainya peace deal berpotensi memicu normalisasi harga komoditas yang menjadi faktor utama lonjakan inflasi, terutama di AS dan Eropa.

"Dengan demikian, agresifitas The Fed dalam meningkatkan The Fed Rate bisa ditekan. Merespon hal ini, aksi selective buying kembali terindikasi pada saham-saham bank di BEI," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, Kamis (31/3/2022).

Sementara itu, dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan indeks manufaktur Maret 2022 yang diperkirakan masih di atas 50 atau ekspansif, meski inflasi diperkirakan naik ke 2,55 persen yoy pada periode yang sama.

Adapun secara teknikal, penyempitan negative slope pada Stochastic RSI dan MACD dapat dilihat sebagai sebagai sinyal penguatan lanjutan pada IHSG.

"Jika bertahan di atas 7.050, IHSG berpeluang uji 7.070-7.100 hari ini. Akan tetapi, potensi penguatan tersebut dibayangi oleh pullback yang terjadi pada mayoritas indeks global kemarin," katanya.

Oleh sebab itu, Phintraco Sekuritas meminta investor tetap mewaspadai potensi koreksi ke kisaran level psikologis 7.000, jika IHSG tidak mampu bertahan di atas 7.050. Level resistance IHSG diperkirakan akan ada di 7.100 dengan support di 7.000.

Menurut Phintraco Sekuritas, saham-saham blue chip, terutama ASII, BBCA dan TLKM berpotensi kembali menopang IHSG. Saham lain yang dapat diperhatikan adalah INDF, KLBF, MAPI, CPIN, BBKP dan MTEL.

Senada, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, setelah indeks DJIA menikmati kenaikan selama 10 hari sekitar 10 persen, indeks DJIA akhirnya ditutup melemah 0,19 persen.

Hal ini juga akibat dari dampak kembali naiknya harga WTI Crude Oil sekitar 2,19 persen, serta turunnya harga saham berbasis teknologi di tengah aksi investor di Wall Street menunggu data weekly jobless claims serta data personal income and spending yang akan direlease Kamis pagi waktu AS.

"Jika dikombinasikan dengan kembali turunnya EIDO di hari kedua sebesar 0,24 persen dan jatuhnya harga komoditas CPO dan timah masing-masing sebesar 1,48 persen dan 0,31 persen berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Kamis ini," kata Edwin dalam risetnya, Kamis (31/3/2022).

Di lain pihak, lanjutnya, sentimen positif bagi IHSG Kamis ini diharapkan datang dari naiknya harga beberapa komoditas seperti minyak 2,19 persen, batu bara 2,60, emas 0,68 persen dan nikel 2,6 persen di tengah kembali turunnya yield Obligasi AS untuk semua tenor.

Edwin memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di rentang 6.945 hingga 7.092. Edwin merekomendasikan investor untuk membeli saham BUKA, AGII, UNVR, SGRO, MAPI, EMTK, JPFA, INDF, INTP, ASII, dan ADHI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper