Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO GOTO Dorong Pasar Saham, BNI Sekuritas Perkirakan IHSG ke Level 7.400 pada 2022

IPO perusahaan teknologi seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) berpotensi mendorong IHSG.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT BNI Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level 7.400 hingga akhir tahun 2022. Salah satu sentimen yang mendorong ialah IPO jumbo GOTO.

Equity Research BNI Sekuritas Aurellia Setiabudi mengatakan, selama kuartal I/2022, IHSG sudah naik 5 persen dan hal ini akan berlanjut ke depan karena didukung oleh IPO perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Menurutnya, hal ini dapat membuat prospek IHSG sangat baik.

Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara penerima manfaat dari harga komoditas yang menguntungkan dan situasi geopolitik yang stabil, telah menarik minat investor asing secara positif. Hal ini ditunjukkan dengan arus masuk bersih yang stabil ke IHSG sebesar Rp24,7 triliun.

"Lalu masuk ke bulan suci Ramadan dan Idulfitri, akan berdampak baik ke ekonomi dalam negeri," kata Aurellia, Media Gathering BNI Sekuritas di Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Meski demikian, lanjutnya, investor harus mewaspadai tekanan inflasi pangan hingga akhir tahun. Dia mencermati, inflasi harga pangan menyumbang 25 persen ke keranjang indeks harga konsumen.

Menurutnya, lonjakan indeks harga konsumen di Indonesia diperkirakan akan terjadi saat memasuki bulan puasa.

Adapun untuk 2022, BNI Sekuritas memperkirakan pendapatan emiten akan meningkat 17 persen di 2022, melanjutkan pertumbuhan positif sebesar 45 persen di 2021.

BNI Sekuritas memilih saham-saham di sektor telekomunikasi dan perbankan sebagai top picks selama kuartal II/2021. Menurutnya, konsolidasi di perusahaan telekomunikasi akan berdampak positif ke sektor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper