Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Salah Catat Laporan Keuangan, Bukalapak Dihujani 6 Pertanyaan BEI

PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dimintai keterangan terkait kesalahan penyampaian laporan keuangan kuartal III/2021 oleh Bursa Efek Indonesia.
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dimintai keterangan terkait kesalahan penyampaian laporan keuangan kuartal III/2021 oleh Bursa Efek Indonesia.

Operator pasar modal itu menghujani emiten teknologi itu dengan enam pertanyaan secara mendetil. BUKA menyampaikan akan melakukan pengkinian laporan keuangan konsolidasian kuartal III/2021 perseroan. Sebagaimana diketahui, laporan keuangan tersebut mencatat BUKA mengakuisisi PT Belajar Tumbuh Berbagi (BTB) senilai US$1 miliar atau setara Rp14 triliun, yang seharusnya US$1 juta atau Rp14 miliar.

Corporate Secretary Bukalapak Perdana A. Saputro mengatakan, perseroan akan melakukan pengkinian atas pengungkapan suatu peristiwa setelah tanggal pelaporan terkait harga pembelian BTB.

"Pengkinian pada CALK No. 39 tentang Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan dan CALK No. 43 tentang Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Interim. CALK ini dimaksudkan untuk menjelaskan Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian sehubungan dengan pengkinian atas pengungkapan PPJB BTB oleh BUK dan KIK," ujar Perdana dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/3/2022).

Dalam pengkinian tersebut, harga pembelian BTB akan disesuaikan dan didasarkan pada harga pembelian terkini, sebagaimana tercantum dalam adendum PPJB tanggal 11 Januari 2022.

Perseroan juga akan melakukan pengkinian pada CALK No. 39 dan CALK No. 42 tentang Kejadian dan Perjanjian Penting sehubungan dengan pengungkapan tambahan atas peristiwa setelah tanggal pelaporan. BUKA juga akan melakukan penambahan pengungkapan atas rincian kepemilikan saham perusahaan pada CALK 22.

Perdana juga menjelaskan, pengambilalihan BTB memiliki tujuan untuk memperkuat ekosistem milik perseroan yang merupakan sebuah perusahaan platform komunitas dan edukasi digital, yang berfokus pada pemberdayaan dan dukungan untuk UMKM Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, penandatanganan perjanjian jual beli saham BTB dilakukan pada tanggal setelah periode pelaporan, yaitu pada tanggal 4 November 2021.

Hal tersebut tidak berdampak terhadap angka-angka yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas BUKA per 30 September 2021. Termasuk terhadap bottom line dari BUKA untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut.

"Bursa akan meminta BUKA melakukan revisi atas laporan keuangan dimaksud, apabila diperlukan, dan melakukan penelaahan atas informasi yang disampaikan BUKA terkait dengan transaksi pembelian saham tersebut, serta melakukan tindak lanjut lainnya," ujar Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper