Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Melemah, Ikuti Jejak Mayoritas Mata Uang Asia

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,10 persen atau turun 14,00 poin sehingga parkir di posisi Rp14.360 per dolar AS.
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah melemah di tengah penguatan indeks dolar pada penutupan perdagangan Senin (28/3/2022). Gerak rupiah beriringan dengan mayoritas mata uang lain di kawasan Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,10 persen atau turun 14,00 poin sehingga parkir di posisi Rp14.360 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.01 WIB terpantau menguat 0,458 poin atau 0,46 persen ke level 99,280.

Bersamaan dengan rupiah, mata uang lain di kawasan Asia yang juga melemah adalah yen Jepang yang turun 1,54 persen atau turun 1,88 poin ke posisi 123,93 per dolar AS. Dolar Singapura juga melemah 0,22 persen atau 0,003 poin ke level 1,36 per dolar AS. Yuan China turut melemah 0,11 persen atau turun 0,0072 poin ke posisi 6,37 per dolar AS

Adapun beberapa mata uang Asia yang menguat adalah peso Filipina yang menguat 0,04 persen atau 0,023 poin ke posisi 52,12 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya menyampaikan bahwa penguatan dolar terhadap mata uang lainnya hari ini didorong oleh kembali dimulainya pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia. Imbal hasil obligasi AS yang tinggi akibat inflasi serta bank of Japan (BoJ) mempertahankan batas imbal hasil implisitnya juga memicu penguatan dolar AS.

“Imbal hasil Treasury AS naik pada hari Jumat, dengan benchmark 10 tahun naik ke level tertinggi hampir tiga tahun karena investor terus menimbang inflasi yang tinggi dan Federal Reserve AS yang hawkish,” ujarnya dalam riset harian, Senin (28/3/2022)/

Sementara itu, di Asia Pasifik, wakil kepala sekretaris kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan pada Minggu (27/3/2022) bahwa kebijakan moneter Jepang harus tetap longgar. Sementara Bank of Japan tidak turun tangan untuk mempertahankan targetnya pada hari Jumat, dia menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang (JGB) 10 tahun tahun dalam jumlah tak terbatas pada 0,25 persen  pada Senin pagi, setelah imbal hasil JGB 10-tahun naik menjadi 6 tahun tertinggi 0,245%.

Di sisi lain, Ukraina dan Rusia akan melanjutkan pembicaraan damai dalam waktu seminggu untuk menyelesaikan konflik. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersikeras pada integritas teritorial negaranya, setelah sebelumnya menyarankan bahwa dia siap untuk kompromi.

Dari dalam negeri, pasar terus memantau perkembangan jelang akhir Maret 2022. Pasar keuangan Indonesia juga kembali ditinggal pergi investor asing. Hal terlihat dari banyaknya dana asing yang keluar dari Tanah Air. Aliran dana asing kembali keluar dari Indonesia setelah sebelumnya mengalir deras masuk ke Indonesia pada pekan lalu.

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan berdasarkan data transaksi 21-24 Maret 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik ,terjadi jual neto atau outflow sebesar Rp3,13 triliun. Berbanding terbalik jika dibandingkan pekan lalu yang mengalami beli neto (inflow) sebesar Rp8,23 triliun.

Dengan kondisi demikian, maka berdasarkan data settlement sampai dengan 24 Maret 2022 (ytd), nonresiden di pasar keuangan terjadi jual neto Rp29,87 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp24,44 triliun di pasar saham.

Sementara itu, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 94,38 bps per 24 Maret 2022 dari 85,47 bps per 18 Maret 2022, sejalan risk off di pasar keuangan global. Naiknya premi CDS mengindikasi tingkat risiko berinvestasi di Indonesia mengalami peningkatan.

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan  dibuka  berfluktuatif namun  ditutup melemah di rentang Rp14.350 sampai Rp14.380,” kata Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper