Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Dibuka Melemah Ke Rp14.357, Suku Bunga The Fed Naik?

Nilai tukar rupiah terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (28/3/2021).
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (28/3/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah dibuka melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.357,50 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS terpantau menguat 0,31 persen di posisi 99,0930.

Selain rupiah, mata uang lain di kawasan Asia turut melemah diantaranya yen Jepang yang turun 0,78 persen, won Korea Selatan turun 0,58 persen, dolar Taiwan turun 0,41 persen, yen China turun 0,23 persen, dan peso Filipina turun 0,18 persen terhadap dolar AS..

Sebelumnya Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya menyampaikan bahwa data dan komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve memperkuat pandangan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan Mei 2022.

 “Ekspektasi untuk kenaikan [suku bunga AS] 50 basis poin pada pertemuan itu adalah 70,5 persen,” tulis Ibrahim dalam riset hariannya, Jumat (25/3/2/2022).

Sikap yang lebih agresif yang oleh pembuat kebijakan di AS dipercaya merupakan usaha untuk mendinginkan kenaikan inflasi dan kemudian berdampak dengan mendukung greenback akhir-akhir ini.

Lebih lanjut, Ibrahim menyatakan perang di Ukraina telah mendorong kenaikan harga minyak dan komoditas lainnya, sehingga menambah peningkatan inflasi.

Akibatnya pada pertemuan para pemimpin Barat di Brussel pada Kamis lalu sepakat untuk memperkuat pasukan mereka di Eropa Timur, meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan memperketat sanksi mereka terhadap Rusia.

Sementara itu, dari dalam negeri Ibrahim menyatakan bahwa pasar terus memantau keberhasilan pemerintah dalam penanganan Tax Amnesty tahap II. Di mana nilai harta bersih dari seluruh peserta program pengungkapan sukarela atau PPS mencapai Rp42,38 triliun dalam 84 hari pelaksanaan program tersebut.

Total aset peserta PPS yang sering disebut tax amnesty jilid II terdiri dari Rp36,97 triliun deklarasi dalam negeri dan repatriasi, serta Rp2,75 triliun deklarasi luar negeri. Lalu, terdapat Rp2,66 triliun yang diinvestasikan oleh peserta.

Adapun, perolehan pajak penghasilan (PPh) selama 84 hari PPS berlangsung mencapai Rp4,32 triliun. Jumlah itu mencakup 10,2 persen dari total nilai harta bersih seluruh peserta tax amnesty jilid II.

Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim pun memperkirakan pergerakan mata uang rupiah pada esok minggu depan, Senin (28/3/2022) masih ditutup menguat.

 “Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat direntang Rp14.330 - Rp14.370,” tulisnya.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper