Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Reksa Dana Berbasis Saham Tetap Menarik

Dalam jangka pendek hingga menengah penguatan IHSG diyakini masih akan berlanjut. Hal tersebut akan berdampak pada momentum yang cukup baik untuk reksa dana berbasis saham
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini masih akan berlanjut jelang bulan Ramadan. Tren positif tersebut juga akan menjadi katalis positif untuk reksa dana berbasis saham.

Direktur Utama Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menyebutkan, dalam jangka pendek hingga menengah penguatan IHSG diyakini masih akan berlanjut. Hal tersebut akan berdampak pada momentum yang cukup baik untuk reksa dana berbasis saham

Salah satu faktor positif yang menopang prospek ini adalah naiknya harga komoditas yang secara langsung berimbas positif juga terhadap surplus neraca perdagangan.

“Dengan neraca perdagangan yang surplus, market kita akan cukup menarik dan diharapkan aliran dana asing akan sustain,” katanya saat dihubungi, Senin (28/3/2022)

Meski demikian, investor juga perlu waspada dan cermat terkait aspek-aspek risiko dan volatilitas yang meningkat dari berbagai faktor baik eksternal maupun domestik. Dalam berinvestasi, investor tetap perlu memperhatikan aspek risiko, tujuan investasi, dan jangka waktu sebelum berinvestasi di reksa dana berbasis saham.

Ia menuturkan kelas aset berbasis saham termasuk kategori yang memiliki tingkat risiko lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasar uang dan obligasi.

“Idealnya berinvestasi di reksa dana berbasis saham cocok untuk investor yang berinvestasi untuk jangka waktu panjang,” katanya.

Senada, Chief Investment Officer Star AM Susanto Chandra menuturkan, tren penguatan reksa dana saham terjadi seiring dengan arus dana asing ke pasar saham yang berimbas pada kenaikan IHSG.

Derasnya aliran modal asing ini ditopang oleh tren harga harga komoditas yang menguat dan mulai pulihnya kondisi perekonomian di Indonesia.

Harga komoditas juga akan menjadi salah satu sentimen yang mempengaruhi prospek kinerja reksa dana saham ke depannya. Apabila trend tingginya harga komoditas ini masih berlanjut maka kinerja reksa dana saham masih dapat terjaga.

Namun, apabila perang mulai mereda dan harga-harga komoditas mulai kembali turun maka investor-investor yang oportunis dapat melakukan profit taking dan switching ke reksa dana pasar uang.

“Sementara, bagi investor jangka panjang, dapat memanfaatkan penurunan tersebut untuk menambah investasi secara bertahap pada reksa dana saham,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper