Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Widodo Makmur Unggas (WMUU) Prediksi Permintaan Ayam Naik 140 Persen saat Ramadan

Widodo Makmur Unggas (WMUU) sejauh ini telah melakukan forecasting terhadap produk-produk yang akan mengalami peningkatan di Ramadan dan mempersiapkan ketersediaan stoknya.
Widodo Makmur Unggas punya visi menjadi perseroan terbesar di asia tenggara dalam penyediaan produk pangan berbasis protein hewani dengan prinsip, tumbuh dan sukses bersama. /Widodo Makmur Unggas
Widodo Makmur Unggas punya visi menjadi perseroan terbesar di asia tenggara dalam penyediaan produk pangan berbasis protein hewani dengan prinsip, tumbuh dan sukses bersama. /Widodo Makmur Unggas

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor perunggasan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) mengantisipasi kenaikan konsumsi produk perunggasan pada momen Ramadan. Berkaca pada tahun lalu, kenaikan permintaan mencapai 120-140 persen dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

“Dari data perseroan, berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, peningkatan penjualan pada Ramadan dan Lebaran dapat mencapai rata-rata 120–140 persen dibandingkan bulan–bulan biasanya,” kata Chief Marketing Officer WMUU Tri Mahawijaya Herlambang dalam jawaban tertulis kepada Bisnis, Jumat (25/3/2022).

Tri mengemukakan kenaikan permintaan ini diikuti dengan tren harga yang juga meningkat. Rata-rata harga produk unggas secara nasional mulai memperlihatkan kenaikan sepekan jelang Ramadan.

“Secara umum pada Ramadhan ini juga diproyeksikan mengalami peningkatan [harga], bahkan kami sudah mulai bisa melihat peningkatan harga daging unggas sejak sekarang,” lanjutnya.

Tri mengatakan perusahaan optimistis peningkatan penjualan pada Ramadan dan Lebaran 2022 ini akan mengikuti tren serupa. WMUU sejauh ini telah melakukan forecasting terhadap produk-produk yang akan mengalami peningkatan di Ramadan dan mempersiapkan ketersediaan stoknya.

“Sebagai tambahan kami juga akan mengadakan promo-promo khusus bagi pelanggan kami untuk menyambut momen Ramadhan dan Lebaran 2022 ini,” katanya.

Analis Mirae Asset Sekuritas Emma A. Fauni mengatakan harga daging ayam broiler mulai mengalami kenaikan pada Maret dengan rata-rata harga di kisaran Rp19.100 per kg, seiring dengan melandainya kasus Covid-19. Di sisi lain, pemerintah telah mengeluarkan instruksi untuk mengurangi populasi ayam dengan program culling pada 130 juta telur ayam siap tetas.

Terlepas dari risiko populasi surplus yang telah dikendalikan, industri perunggasan masih menghadapi tantangan harga komoditas yang masih tinggi imbas konflik Rusia-Ukraina. Dua komoditas utama yang dipakai untuk pakan ternak, yakni bungkil kedelai dan jagung pipil kering domestik terpantau masih tinggi.

“Kami memperkirakan tekanan pada segmen pakan akan berlanjut tahun ini. Kami mempertahankan rekomendasi netral mengingat momen pemulihan telah berjalan,” kata Emma dalam risetnya.

Harga ayam broiler dan bibit ayam usia sehari (day old chick/DOC) diperkirakan stabil. Sementara tekanan pada segmen pakan bisa meningkat karena harga komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper