Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Salah Catat Laporan Keuangan, BEI Lakukan Tindak Lanjut

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan sejumlah tindak lanjut terkait kesalahan pada laporan keuangan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan sejumlah tindak lanjut terkait kesalahan pada laporan keuangan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyatakan BEI sudah meminta penjelasan mengenai kesalahan pencatatan tersebut.

“Bursa akan meminta BUKA melakukan revisi atas laporan keuangan dimaksud, apabila diperlukan, dan melakukan penelaahan atas informasi yang disampaikan BUKA terkait dengan transaksi pembelian saham tersebut, serta melakukan tindak lanjut lainnya,” katanya Kamis (24/3/2022).

Sebelumnya, rencana investasi BUKA pada PT Belajar Tumbuh Berbagi ("BTB") telah diklarifikasi oleh pihak perseroan bahwa nilai pembelian 100 persen saham BTB sebesar US$ 1 juta bukan US$ 1 miliar yang setara Rp14 triliun.

Sebelumnya, diungkapkan dalam laporan keuangan interim BUKA per 30 September 2021, pada Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) No. 39 tentang Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan bahwa nilai pembelian 100% saham BTB yaitu US$ 1 miliar.

Adapun penandatanganan perjanjian jual beli saham BTB dilakukan pada tanggal setelah periode pelaporan, yaitu pada tanggal 4 November 2021. Nyoman mengatakan sejauh ini, tidak berdampak terhadap angka-angka yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas emiten teknologi itu per 30 September 2021, termasuk terhadap bottomline dari BUKA untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut.

Sebelumnya, Fairuza Ahmad Iqbal, Head of Media & Communications Bukalapak mengatakan terjadi kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan. Menurutnya jumlah yang tercantum dalam transaksi akuisisi itu seharusnya US$1 juta atau setara dengan Rp14,36 miliar.

“Kami ingin mengklarifikasi bahwa transaksi jual beli saham antara PT Kolaborasi Kreasi Investa (KKI) dan PT Bina Unggul Kencana (BUK) yang terjadi pada 4 November 2021 terkait dengan pembelian 100 persen saham-saham PT Belajar Tumbuh Berbagi, sebanyak 11.340 saham adalah senilai US$1 juta dan bukan senilai US$1 miliar,” katanya kepada Bisnis pada Rabu (23/3/2022).

Fairuza menambahkan pihaknya sudah mengirimkan keterbukaan informasi kepada pihak BEI sebagai bentuk klarifikasi akan hal ini. Informasi nilai jual beli saham tersebut tercantum dalam Addendum Atas Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang ditandatangani oleh KKI dan BUK pada tanggal 11 Januari 2022

Dia menambahkan informasi ini akan dimuat lebih lanjut dalam Laporan Keuangan Q4 2021 karena sudah diterbitkannya Laporan Keuangan Q3 pada bulan November 2021 lalu. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper